Senin 20 Jul 2015 22:16 WIB

Kemendag: Harga Bahan Pokok Pascalebaran Stabil

Rep: Sonia Fitri/ Red: Satya Festiani
Suasana aktifitas pedagang Sembako di pasar Tradisonal, Tebet, Jakarta, Selatan, Jumat (26/6).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Suasana aktifitas pedagang Sembako di pasar Tradisonal, Tebet, Jakarta, Selatan, Jumat (26/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut harga-harga bahan pokok pascalebaran relatif stabil dan cenderung turun. Kesimpulan tersebut berdasarkan analisis harga rata-rata nasional per Senin 20 Juli 2015 dibanding Minggu 19 Juli 2015 alias H+1 Lebaran.

Direktur Bahan Pokok dan Barang Strategis (Bapokstra) Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Robert J Bintaryo pun menguraikan sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan harga stabil di kisaran 0-2 persen.  Barang tersebut yakni Beras (0,51 persen), Gula Pasir (0,27 persen), Tepung Terigu (0,11 persen), Kedelai Lokal (0,14 persen) dan Kedelai Impor (0,09 persen).

Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga yakni Minyak Goreng Curah (0,62 persen), Daging Sapi (1,29 persen), Daging Ayam Ras (0,31 persen), Telur Ayam Ras (3,33 persen), Cabe Merah Keriting (1,34 persen), Cabe Merah Besar (4,22 persen), Cabe Rawit Merah (0,84 persen), Bawang Merah (1,15 persen) dan Bawang Putih (0,09 persen).

"Penurunan harga Cabe Merah Keriting terjadi di 10 ibukota propinsi, penurunan harga tertinggi terjadi di Bengkulu Rp 15 ribu per kilo dan penurunan terendah di Pekanbaru Rp 1.500 per kilo," kata dia kepada Republika pada Senin (20/7). Rata-rata nasional, lanjut dia, Cabe Merah Keriting turun 1,34 persen dari Rp 38.890 per kilogram (kg) menjadi Rp 38.370 per kg.

Sementara itu, Cabe Merah Besar turun 4,22 persen dari Rp 39.330 per kg menjadi Rp 37.670 per kg. Penurunan harga Cabe Merah Besar terjadi di 10 ibukota propinsi, di mana penurunan harga tertinggi terjadi di Aceh Rp 14 ribu per kg dan penurunan terendah di Yogyakarta dan Pangkal Pinang Rp 500 per kg.

Untuk Cabe Rawit Merah turun 0,84 persen dari Rp 42.820 per kg menjadi Rp 42.460 per kg. Penurunan tersebut terjadi di tujuh ibukota propinsi di mana penurunan harga tertinggi terjadi di Bandung Rp 12 ribu per kg dan penurunan terendah di Yogyakarta dan Bandar Lampung Rp 1.000 per kg.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement