REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dana Moneter Internasional (IMF) telah memotong proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini. Hal ini disebabkan pengaruh ekonomi di Amerika Serikat.
IMF menyebutkan, ekonomi global akan tumbuh 3,3 persen. Atau turun 0,2 persen dibandingkan prediksi tahun sebelumnya sebesar 3,5 persen.
Bulan lalu IMF juga memproyeksi pertumbuhan AS menjadi 2,5 persen. Padahal awalnya diperkirakan 3,1 persen.
IMF menyatakan, AS merupakan penarik ekonomi dunia. Hal ini karena AS menyebabkan kontraksi yang tak diharapkan. Pada kuartal I 2015, kontrak pada tingkat tahunan AS berada di 0,2 persen, setelah mengalami kondisi buruk.
Dikutip dari BBC, Jumat, (10/7), IMF menyebutkan, krisis Yunani hanya berefek kecil terhadap ekonomi global. Kemudian proyeksi pertumbuhan ekonomi di Eropa sendiri tahun ini tak akan berubah dari 1,5 persen.
Diprediksi, Jerman akan tumbuh 1,6 persen, lalu Perancis 1,2 persen. Angka tersebut tak berubah dari proyeksi sebelumnya.
Selanjutnya, di Cina meski sahamnya tengah anjlok, namun IMF memperkirakan pertumbuhannya tetap berada di 6,8 persen. Direktur Departemen Riset IMF Olivier Blanchard mengatakan, bursa saham di Cina terus berayun secara liar. Hanya saja ia tak menyatakan, volatilitas bursa saham Cina akan mempengaruhi perekonomi global.