REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo berencana memasukkan seorang ekonom dalam kabinetnya. Hanya saja ekonom itu harus bisa memengaruhi pasar.
Ekonom Universitas Gajah Mada (UGM) Tony Prasetiantono mengungkapkan, beberapa waktu lalu sempat berkunjung ke Istana Presiden dan bertemu Presiden Jokowi. "Saya ngobrol dan mengatakan jajaran menteri ekonominya tak ada yang punya kemampuan seperti yang diharapkan," ujarnya dalam acara ANZ Market Insight, di Jakarta, Kamis, (2/7).
Kemudian, Tony bercerita, Presiden langsung mengatakan akan memasukkan ekonom yang mempunyai kekuatan memengaruhi pasar. "Dengan kata lain, apa yang ekonom itu katakan, bisa memengaruhi reaksi pasar," tambahnya.
Menurutnya, Menteri Koordinator Perekonomian, serta Menteri Keuangan perlu diganti oleh Presiden. Hal ini karena, keduanya merupakan posisi paling vital di sektor perekonomian.
Ia menegaskan, saat ini Indonesia memang perlu ekonom yang mampu memengaruhi pasar. Para menteri sebelumnya, dinilai terlalu optimis dengan membuat target terlampau tinggi.