REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengamini pentingnya memperkuat penganekaragaman pangan berdasarkan kearifan lokal di seluruh Indonesia. Sebab selain beras, masih banyak makanan pokok lain yang dikonsumsi oleh masyarakat di berbagai daerah.
"Ke depan penting keanekaragaman pangan, itu suatu kearifan lokal yang perlu kita perkuat," kata Amran pada Senin (29/6).
Disebutkannya, di kawasan NTT, Papua, perbatasan Indonesia-Malaysia, dan sebagainya masih lebih cenderung mengonsumsi makanan pokok khasnya yang itu bukan beras. Karena itu pangan lokal mereka juga perlu ditingkatkan produksinya agar kebutuhan pangan mereka juga terpenuhi. Penganekaragaman pangan akan dilakukan dengan melihat potensi masing-masing daerah.
"Pemetaannya, kita melihat wilayah, misalnya kalau Sulawesi Selatan itu sagu, perbatasan Riau juga sagu, kalau di Papua itu umbi-umbian, jadi kita kembangkan berdasarkan keungulan komparatif dan budaya masyarakat setempat," paparnya.
Amran menambahkan, diversifikasi pangan juga merupakan suatu bentuk penghormatan terhadap kearifan lokal di daerah-daerah. Ia pun berjanji ke depan tidak akan hanya fokus meningkatkan produksi padi, jagung, dan kedelai, tapi juga pangan lokal seperti sagu, umbi-umbian, dan sebagainya. "Tahun ini kita anggarkan. Bukan fokus ke pajale (padi jagung kedelai) saja," tukasnya.