Senin 29 Jun 2015 11:14 WIB

Kepala BKPM Bawa Investor Potensial ke Belitung

Rep: c87/ Red: Satya Festiani
ObJek wisata Taman Wisata Laskar Pelangi, Belitung Timur
Foto: Indonesiatravel
ObJek wisata Taman Wisata Laskar Pelangi, Belitung Timur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani membawa beberapa investor potensial dalam kunjungan kerjanya ke Belitung, Sabtu (27/6). Investor tersebut berminat menanamkan modalnya di sektor perkebunan, industri dan peternakan.

Franky mempertemukan para investor tersebut dengan Pemerintah Kabupaten Belitung yang diwakili Wakil Bupati Erwandi. Pertemuan membahas tentang potensi investasi Belitung, termasuk lokasi investasi yang ditawarkan.

“Ini masih penjajakan awal. Dalam pertemuan dengan Wakil Bupati Belitung, ada satu investor Singapura yang menunjukkan keseriusannya berinvestasi di sektor perkebunan," jelas Franky dalam siaran pers, Senin (29/6).

Selanjutnya, BKPM akan mengawal dan memfasilitasi agar minat tersebut dapat segera terealisasikan melalui pengajuan izin prinsip ke BKPM. Franky menambahkan, kedatangannya membawa investor potensial ke Belitung merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Jokowi saat melakukan kunjungan kerja, Sabtu (20/6). Saat meresmikan Pelabuhan Tanjung Batu, Presiden Jokowi meminta Kepala BKPM untuk mendatangkan investor ke Belitung. Sebab, Presiden melihat potensi besar Belitung yang memiliki pelabuhan, daerah industri dan kawasan wisata. Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi mengharapkan dalam kurun waktu 6 bulan mendatang sudah ada kegiatan ekonomi di Pelabuhan Tanjung Batu.

Selain melakukan rapat koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Belitung, Kepala BKPM juga mengunjungi Pelabuhan Tanjung Batu, ASDP Tanjung Rhu serta menyaksikan paparan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Kelayang.

Menurut data BKPM, Realisasi Penanam Modal Asing (PMA) dan Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) di Provinsi terhitung sejak tahun 2012 – 2014 selalu meningkat. Realisasi investasi tahun 2012 tercatat Rp 1,06 triliun, tahun 2013 Rp 1,67 triliun dan realisasi tahun 2014 Rp 1,73 triliun.

“Sedangkan, realisasi investasi kuartal I – 2015 terhitung sebesar Rp 287,22 dan akan terus kita tingkatkan dengan menggali potensi investasi di Bangka Belitung,” tambah Franky.

Sektor utama investasi PMDN di Bangka Belitung diantaranya listrik, gas dan air; transportasi, gudang dan telekomunikasi; tanaman pangan dan perkebunan; perdagangan dan reparasi; hotel dan restoran. Sedangkan untuk PMA sektor investasi utama yakni, tanaman pangan dan perkebunan, industri makanan, pertambangan, listrik, gas, air dan industri kayu. Selama 2010 – 2014, investor PMA utama berdasarkan negara di Provinsi Bangka Belitung adalah Malaysia, Singapura, Inggris, Korea Selatan dan Mauritius.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement