Jumat 26 Jun 2015 05:00 WIB

Bank OCBC NISP Targetkan Kredit CPO Rp 7,5 Triliun Sampai Akhir 2015

Rep: C87/ Red: Julkifli Marbun
Logo Bank OCBC NISP
Logo Bank OCBC NISP

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Bank OCBC NISP menargetkan penyaluran kredit sektor minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) mencapai Rp 7,5 triliun. Direktur Wholesale Banking OCBC NISP Martin Widjaya mengatakan, penyaluran kredit sektor CPO sampai Mei hampir mencapai Rp 6 triliun.

Menurutnya, di saat kondisi perekonomian melemah, perusahaan memilih sektor yang sustainable. Dia mengungkapkan alasan memilih penyaluran kredit di sektor CPO. Sebab, CPO tumbuh di lahan tropis yang areanya luas dan menciptakan lapangan kerja.

Meskipun pemerintah dibayangi fenomena Elnino, Martin tetap optimistis risiko kredit sektor CPO tidak akan begitu terpengaruh. Sebab, perusahaan juga sudah cukup cermat memitigasi risiko yang akan muncul di sektor CPO.

“Kami melihat ini sektoir defensif, kami tidak terlalu konsen dengan kondisi makro jangka pendek,” jelasnya dalam acara buka bersama media di OCBC NISP Tower Jakarta, Kamis (25/6).

Martin menilai, produsen CPO masih akan tetap untung karena margin produksi cukup tinggi yakni sekitar 50 persen. Sedangkan gangguan iklim diperkirakan hanya akan menggerus margin sekitar 10 persen. Selain itu, ongkos produksi di Indonesia rata-rata sebesar 400 dolar AS per metrik ton. Sedangkan harga CPO mencapai 600 dolar AS per metrik ton.

“Masih untung. Pemerintah juga kasih insentif kalau harga di bawah 750 dolar AS tidak kena pajak ekspor,” imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement