Rabu 24 Jun 2015 22:07 WIB

Ini Alasan Pemerintah Ingin Alihkan Subsidi Listrik

Rep: C85/ Red: Bayu Hermawan
Warga memeriksa meteran listrik di Rumah Susun Tanah Tinggi, Jakarta, Senin (30/6).
Foto: Republika
Warga memeriksa meteran listrik di Rumah Susun Tanah Tinggi, Jakarta, Senin (30/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meskipun rencana untuk menaikkan tarif listrik untuk golongan 450 dan 900 vA ditolak oleh Komisi VII DPR, namun pemerintah tetap mendesak adanya pengalihan subsidi listrik.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menilai, selama ini penyaluran subsidi listrik tidak tepat karena banyak rumah tangga yang dinilai mampu justru menerima subsidi.

"Kita punya pemahaman bersama bahwa subsidi yang diberikan ke produk atau perusahaan itu rawan moral hazard," ujarnya, Rabu (24/6).

"Dan kita punya fakta yang menarik bahwa jumlah masyarakat miskin yang menerima subsidi listrik ada 15 juta pelanggan, tapi yang dapat tarif listrik rendah itu tercatat 42 juta. Ini pasti ada yang salah, ini kemudian sedang didalami. Tahun depan kita upayakan lebih baik," jelas.

Hal senada disampaikan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman. Ia mengungkapkan bahwa masyarakat miskin penerima subsidi justru lebih kecil dibanding masyarakat golongan menengah.

Jarman mengatakan, pihaknya mencatat bahwa subsidi terbesar diberikan kepada golongan 900 vA, sebesar Rp 31,35 triliun.

Sedangkan golongan 450 vA hanya mendapat alokasi subsidi sebesar Rp 12 triliun. Dari jumlah ini, lanjutnya, terlihat bahwa masyarakat ekonomi lemah yang kebanyakan berada di golongan 450 vA justru tidak banyak mendapat manfaat. 

"Yang akhirnya terjadi masyarakat duafa mendapat subsidi lebih kecil ketimbang mungkin menengah ke bawah. Jadi ini perlu dilihat lagi. Karena dua golongan ini terbesar dan jumlahnya sudah 42-46 juta," jelasnya.

Berikut adalah ‎Target 10 besar kelompok subsidi terbesar yang dirilis Kementerian ESDM:

1. R1/900 VA sebanyak 21,7 juta‎ pelanggan

2. R1/450 VA sebanyak 22,6 juta pelanggan

3. I-2/14-200 KVA sebanyak 32,9 juta pelanggan

4. B1/2200 va sebanyak 805,6 ribu pelanggan

5. S-2/ 2200 va-200‎ vA sebanyak12,9 ribu pelanggan

6. B-1/900 va sebanyak 493,9 ribu‎ pelanggan

7. B-1/1300 va sebanyak 473,2 kva ribu pelanggan

8. S-2/900 va sebanyak 407,1 ribu pelanggan

9. S-2/450 va sebanyak 449 ribu pelanggan

10. S-3/200 KVA sebanyak1273 pelanggan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement