REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Impor sapi bakalan dari Australia ke Indonesia melalui Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap, terus mengalir. Terakhir, sapi yang tiba dan dibongkar muatannya di pelabuhan ini, berlangsung pada Rabu (17/6).
"Kemarin, 2.050 ekor sapi bakalan dibongkar di pelabuhan ini. Sekarang sedang masuk proses karantina sebelum kemudian dikirim ke lokasi penggemukan di Malangbong Jawa Barat," kata Kepala Kantor Instalasi Karantina Pertanian Kelas 1 Cilacap, Hom hom, Kamis (17/6).
Ia menuturkan, sapi-sapi yang baru didatangkan tersebut, dipastikan untuk untuk kebutuhan lebaran. Penyebabnya karena sapi yang didatangkan merupakan sapi bakalan, yang biasanya akan dilakukan proses penggemukan lebih dulu selama 3 bulan sebelum disembelih. "Justru sapi-sapi yang baru datang ini, mungkin untuk kebutuhan menjelang Idul Adha," ujarnya menjelaskan.
Menurutnya, sapi-sapi impor yang kemungkinan akan digunakan untuk kebutuhan konsumsi menjelang Lebaran. adalah sapi yang didatangkan sebelumnya. Menurutnya, April 2015 lalu tercatat sudah ada 9.000 ekor sapi bakalan yang diimpor dari Australia melalui Perlabuhan Tanjung Intan. Seluruh sapi tersebut diimpor PT Citra Agro Buana Semesta, yang berkantor pusat di Jawa Barat.
Hom hom menyebutkan, selama ini Pelabuhan Tanjung Intan memang menjadi salah satu pintu masuk bagi kedatangan sapi-sapi impor. Namun, dibanding dengan kuota nasional sapi impor yang masuk Tanah Air, sapi-sapi bakalan yang masuk melalui Pelabuhan Tanjung Intan diperkirakan hanya sebesar 20 persen.
Sementara itu berdasarkan pantuan di sejumlah pasar tardisional di Kabupaten Banyumas, harga daging sapi sejak menjelang lebaran hingga hari pertama Ramadhan, Kamis (18/6), masih relatif stabil. Di beberapa pasar tradisional, daging sapi masih dijual seharga Rp 110 ribu per kilogram.