REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- PT Pertamina (persero) menunjukkan komitmennya untuk menyokong kemandirian ekonomi warga melalui program bertajuk Pelatihan Usaha Souvenir Mitra Binaan Pertamina bagi kelompok pengrajin di Desa Sungai Wain, Kelurahan Karang Joang.
Bertempat di Pendopo Hutan Lindung Sungai Wain (HLSW) Balikpapan, 16 Juni 2015 lalu, manajemen Pertamina Refinery Unit V, Balikpapan diwakili oleh Manager General Affairs, Samsuddin, turut hadiri dalam kegiatan workshop kerajinan tangan berbahan dasar batok kelapa, kayu, anyaman rotan dan bambu tersebut.
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari program yang telah dijalankan sejak Maret 2015 lewat upskilling di Yogyakarta serta workshop Tahap I dan II di Balikpapan.
Dalam agenda tinjauan manajemen Pertamina tersebut, dilakukan kunjungan ke Pendopo Sungai Wain, demonstrasi pembuatan souvenir, pameran hasil karya souvenir dan penyerahan bantuan peralatan dari Manager General Affairs Pertamina RU V kepada kelompok pengrajin.
Di sela-sela kunjungan, Samsuddin menyampaikan dukungan Pertamina untuk mengembangkan potensi warga Sungai Wain menuju sentra souvenir Balikpapan.
"Kami optimis bahwa warga Desa Sungai Wain memiliki kapasitas untuk mengembangkan potensi yang ada, khususnya di bidang sentra souvenir. Nantinya kegiatan ini diharapkan dapat membantu menyokong kemandirian ekonomi warga setempat," ujar Samsuddin ketika ditemui di Pendopo HLSW (18/6).
Samsuddin melanjutkan, tahapan-tahapan program CSR yang diawali social mapping serta observasi ini dirancang untuk memberikan transfer knowledge seefektif mungkin kepada para peserta. Ia pun mengapresiasi hasil- hasil karya yang dipamerkan antara lain tas dari batok kelapa, serta gantungan kunci berbahan baku limbah kayu.
Produk-produk kerajinan tangan tersebut dirancang dengan mencerminkan ikon Balikpapan seperti burung enggang, beruang madu dan burung hutan.
Selain itu juga ada pelatihan batik, ukiran kayu, kerajinan tas dan kancing, maupun mebel menjadi modul-modul yang diberikan Pertamina bagi pengrajin Desa Sungai Wain. Di tahap pertama implementasi program pada 19-22 Maret 2015 lalu, kelompok souvenir diberangkatkan ke sentra kerajinan di Bantul, Yogyakarta untuk mendapatkan upskilling secara langsung.
Dalam agenda tersebut, para pengrajin berkesempatan mengunjungi enam lokasi studi banding yang dikujungi di seputar wilayah Kampung Wisata Krebet dan Bantul termasuk Workshop Chumplung Aji Craft di Bantul. Fokus kunjungan berada di sentra kerajinan Batok Kelapa dan Ukiran Kayu.
Dalam kunjungan tersebut, perwakilan pengrajin Sungai Wain diberikan briefing dan praktik membuat langsung membuat souvenir didampingi para senior dan mentor.
Selain itu, para peserta juga berkesempatan mempelajari Desa Santan bertumbuh menjadi Kampung Wisata unggulan di Yogyakarta, khususnya dari sisi sentra kerajinan souvenir. Program tersebut dilanjutkan dengan Workshop Tahap I dan II di Pendopo HLSW.
"Selama 3 tahun ke belakang, sudah ada usaha terkait pariwisata yang coba dikembangkan oleh masyarakat seperti homestay (rumah penduduk) dan warung makan, sementara potensi Industri kecil kerajinan sendiri belum tergarap sebelum program CSR Pertamina masuk di kawasan ini," ujar Agus, Ketua RT 36 Desa Sungai Wain.
Lebih lanjut Agus mengungkapkan, program CSR Pertamina tak hanya mencipatkan komunitas pengrajin yang produktif namun juga memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat setempat.
Hutan Lindung Sungai Wain dikenal sebagai alternatif tujuan ekowisata di Balikpapan yang menyimpan keanekaragaman hayati Kalimantan. Dengan kemampuan tambahan di bidang souvenir, kawasan Desa Wisata tersebut diharapkan dapat berkembang menjadi Kampung Sentra Souvenir di Balikpapan.