Kamis 11 Jun 2015 21:14 WIB

Bursa Asia Menguat, IHSG Melempem, Ada Apa?

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Karyawan melintas didepan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (15/4).(Republika/ Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Karyawan melintas didepan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (15/4).(Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah penguatan laju bursa saham Asia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) malah ditutup melemah. Kondisi tersebut berlawanan dengan tren positif bursa saham Asia yang mampu berbalik positif setelah merespons kenaikan bursa saham AS.

Kepala Riset NongHyup Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, penguatan IHSG kemarin lebih disebabkan rebound spekulatif teknikal karena belum sepenuhnya didukung oleh sentimen-sentimen yang fundamental. Karena itu, kenaikan sebelumnya dinilai speculative technical rebound karena pergerakan belum sepenuhnya didukung oleh sentimen-sentimen yang bersifat fundamental terutama dari dalam negeri yang bernilai signifikan untuk menguatkan kenaikan IHSG tersebut.

Kenaikan yang bersifat semu tersebut itulah yang akhirnya membuat banyak pelaku pasar kembali melakukan aksi jual memanfaatkan penguatan sebelumnya. Beruntungnya IHSG dengan aksi jual yang tidak terlalu deras sehingga pelemahan pun menjadi terbatas.

Sebelumnya disampaikan, meski terjadi kenaikan namun, jelang akhir sesi kembali terjadi aksi ambil untung. Namun demikian, diharapkan IHSG dapat melanjutkan kenaikannya untuk mengurangi potensi berlanjutnya pelemahan dan sekaligus juga berharap aksi jual dapat berkurang untuk mendukung penguatan lanjutan IHSG. ''Meski kami berharap dapat terus berlanjut naik namun, tetap mewaspadai potensi pembalikan arah,'' kata dia, Kamis (11/6).

Meski laju Rupiah bergerak naik namun, tidak diimbangi oleh transaksi asing yang masih nett sell, dari net sell Rp 500,66 miliar menjadi net sell Rp 673,86 miliar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement