Jumat 29 May 2015 19:35 WIB

Program Sejuta Rumah Dapat Pinjaman 1,5 Triliun

Rep: c05/ Red: Dwi Murdaningsih
 Sejumlah anak bermain sepeda di lahan terbuka Rumah Susun (Rusun) Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (21/5).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Sejumlah anak bermain sepeda di lahan terbuka Rumah Susun (Rusun) Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (21/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program pemerintah pembuatan sejuta rumah saat ini mendapatkan bantuan pinjaman dana sebesar Rp 1,5 triliun. Pola pinjaman dana  ini dilakukan oleh PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) kepada Bank Tabungan Negara (BTN).

Menteri PUPR, Basuki Hadimulyono mengapresiasi pembiayaan pendanaan untuk program sejuta rumah. Dengan adanya kerjasama ini dia optimistis program sejuta rumah akan berhasil. "Ini semakin menguatkan pendanaan kita di program sejuta rumah. Dimana sebelumnya sudah ada potensi dana BPJS Tenaga Kerja Rp 48,5 triliun, dana FLPP Rp 5,1 triliun, dan Dipa APBN Rp 8,1 triliun," ujarnya, baru-baru ini.

Direktur utama SMF, Raharjo Adisusanto menjelaskan pinjaman SMF kepada BTN sebesar Rp 1,5 triliun merupakan salah satu realisasi pinjaman pertama dan terbanyak setelah bergulirnya program sejuta rumah. Dia menyebutkan kerjasama dengan BTN merupakan upaya SMF mendukung pembiayaan KPR untuk masyarakat kelas bawah. "Kami sudah melakukan bantuan pendanaan sejak 2012 berbentuk program refinancing. Total dananya sebesar Rp 3 triliun yang disalurkan ke 70.188 debitur KPR," kata dia.

Sampai saat ini, ungkap dia, total pinjaman sejak 2006 sampai dengan 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 6,4 triliun. Lalu outstandingnya sebesar Rp 4 triliun. "Dengan adanya Mou peminjaman pendanaan Rp 1,5 triliun, maka total pinjaman menjadi Rp 11,1 triliun dengan jumlah debitur KPR sebanyak 210.249," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement