REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program pemerintah pembuatan sejuta rumah saat ini mendapatkan bantuan pinjaman dana sebesar Rp 1,5 triliun. Pola pinjaman dana ini dilakukan oleh PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) kepada Bank Tabungan Negara (BTN).
Menteri PUPR, Basuki Hadimulyono mengapresiasi pembiayaan pendanaan untuk program sejuta rumah. Dengan adanya kerjasama ini dia optimistis program sejuta rumah akan berhasil. "Ini semakin menguatkan pendanaan kita di program sejuta rumah. Dimana sebelumnya sudah ada potensi dana BPJS Tenaga Kerja Rp 48,5 triliun, dana FLPP Rp 5,1 triliun, dan Dipa APBN Rp 8,1 triliun," ujarnya, baru-baru ini.
Direktur utama SMF, Raharjo Adisusanto menjelaskan pinjaman SMF kepada BTN sebesar Rp 1,5 triliun merupakan salah satu realisasi pinjaman pertama dan terbanyak setelah bergulirnya program sejuta rumah. Dia menyebutkan kerjasama dengan BTN merupakan upaya SMF mendukung pembiayaan KPR untuk masyarakat kelas bawah. "Kami sudah melakukan bantuan pendanaan sejak 2012 berbentuk program refinancing. Total dananya sebesar Rp 3 triliun yang disalurkan ke 70.188 debitur KPR," kata dia.
Sampai saat ini, ungkap dia, total pinjaman sejak 2006 sampai dengan 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 6,4 triliun. Lalu outstandingnya sebesar Rp 4 triliun. "Dengan adanya Mou peminjaman pendanaan Rp 1,5 triliun, maka total pinjaman menjadi Rp 11,1 triliun dengan jumlah debitur KPR sebanyak 210.249," ujarnya.