REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat menjalin kesepakatan untuk rencana pembangunan Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) untuk Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat.
Penandatanganan Kesepakatan Bersama tersebut dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di Kantor Pusat Pertamina pada (26/5). Kesepakatan bersama ini mencakup perencanaan hingga pembangunan DPPU BIJB.
“Penyediaan bahan bakar pesawat udara di BIJB yang diyakini akan menjadi pemicu bagi pertumbuhan investasi dan perekonomian masyarakat Jawa Barat. Keberadaan Pertamina dalam penyediaan bahan bakar di BIJB juga merupakan bukti konkret akan kontribusi perusahaan dalam penyediaan bahan bakar, khususnya untuk pesawat udara,” jelas Dwi dalam sambutannya.
Saat ini, Dwi menjelaskan, Pertamina telah mengelola sebanyak 62 DPPU yang tersebar di seluruh Indonesia dengan produk utama berupa Avtur dan Avgas. Pertamina memproyeksikan pertumbuhan permintaan Avtur di Indonesia berada di kisaran 2,5-6 persen per tahun dalam beberapa tahun mendatang, di mana dalam dua tahun terakhir konsumsi Avtur telah berada di kisaran 4 juta kiloliter per tahun.
Beberapa waktu lalu Bappeda Jabar berkonsultasi dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara terkait skenario penggunaan awal Bandara Kertajati yakni digunakan untuk penerbangan haji asal Jawa Barat.
Saat ini Bandara Kertajati bisa disejajarkan dengan Bandara Husein Sastranegara Bandung, namun untuk mencapai kelas bandara internasional masih banyak hal yang perlu diselesaikan. Menurut Denny, Bandara Kertajati sangat strategis untuk bandara internasional, terlebih pandangan pun bisa lebih luas.