Selasa 26 May 2015 14:15 WIB

Wow, Saham Unggas Menjanjikan Jelang Ramadhan

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Karyawan melintas didepan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (15/4).(Republika/ Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Karyawan melintas didepan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (15/4).(Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan sekuritas Korea, KDB Daewoo Securities menilai, saham-saham sektor unggas menjanjikan menjelang Ramadhan. Saham-saham sektor unggas yang tercatan di Bursa efek Indonesia seperti Charoen Pokphand (CPIN), Japfa Comfeed (JPFA), dan Malindo Feedmill (MAIN), dinilai prospektif.

Kepala Riset KDB Daewoo Securities Taye Shim mengatakan, menjelang Ramadhan harga kebutuhan pokok naik akibat tinggi konsumsi selama bulan puasa dan liburan Idul Fitri. Kenaikan tersebut biasanya terjadi satu bulan sebelum puasa. Mulihat tren yang lalu, harga kembali normal setelah musim liburan.

''Setidaknya ini adalah tren yang selalu terjadi di industri unggas setiap tahun,'' kata dia, Selasa (26/5).

Taye menuturkan, pihaknya berpandangan momen ini adalah saat yang tepat bagi investor untuk melihat kembali sektor unggas. Pasalnya, tidak hanya industri itu masih di bawah harga semestinya, dipercaya ada visibilitas penghasilan yang jelas selama dua sampai tiga bulan ke depan. Asalnya, dari kenaikan volume penjualan dan harga jual.

Dia melanjutkan, ditambah lagi dengan adanya kasus flu burung yang sedang terjadi di Amerika Serikat. Total, 88 peternakan di 21 kabupaten telah terinfeksi dan telah menyebabkan pemusnahan sebanyak 40 juta burung. Oleh karena itu Indonesia untuk sementara tidak diperbolehkan melakukan impor indukan ayam (Grandparent) stok dari AS yang dengan demikian akan mengurangi tekanan pasokan di kemudian hari.

 

Taye menyarankan investor untuk meninjau kembali saham unggas. Semisal, Charoen Pokphand (CPIN), Japfa Comfeed (JPFA), dan Malindo Feedmill (MAIN). ''Kami melihat ini sebagai peluang yang tepat,'' ujar dia.

Dia memperkirakan, pemulihan industri dari kelebihan pasokan akan terjadi pada 2016.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement