Ahad 17 May 2015 18:01 WIB

Investor Eropa Minat Bangun Kawasan Peternakan Terpadu di NTB

Rep: Rizky Jaramaya / Red: Djibril Muhammad
Peternakan sapi (ilustrasi)
Foto: Antara
Peternakan sapi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia akan membangun kawasan industri peternakan di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB). Kawasan ini akan dibuat terintegrasi, mulai dari proses inseminasi, penggemukan, industri pakan, pemotongan hewan, dan pengolahan hingga siap dijual ke pasar.

Ketua Bidang Investasi, Banking, Finance, dan Pengembangan Usaha Kadin Indonesia Reza Maspaitella mengatakan, sudah ada beberapa investor asing yang berminat untuk membangun kawasan terpadu industri peternakan di NTB. Salah satu yang sudah menunjukkan minat serius yakni investor dari Eropa, namun Reza belum mau menyebutkan asal negaranya.

"Nilai investasinya masih dalam penggodokan mereka (investor), perkiraan saya bisa lebih dari 10 juta dolar AS," ujar Reza, Ahad (17/5).

Menurut Reza, investor asal Eropa tersebut memang sudah memiliki perusahaan di bidang peternakan yang terintegrasi, mulai dari pakan sampai vaksin. Pada 2015 ini, diharapkan bisa terjadi kesepakatan antara investor Eropa dengan investor lokal untuk membangun kawasan industri peternakan terpadu di NTB.

Diperkirakan, pembangunan kawasan tersebut memakan waktu sekitar dua tahun. Reza mengatakan, investor asal Eropa tersebut akan bekerja sama dengan BUMD setempat dan fokusnya adalah business to business.

"Apabila sudah ada kesepakatan, nggak bisa langsung jadi dan implementasi pembangunannya dilakukan secara bertahap. Misalnya membangun teknologi pakannya terlebih dahulu, setelah itu penggemukannya," ujar Reza.

Selain NTB, Kadin Indonesia juga akan membangun kawasan industri terpadu di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), akan tetapi sektornya belum dipikirkan karena masih di identifikasi. Reza mengatakan, Kadin Indonesia telah menetapkan tiga provinsi untuk dikembangkan sebagai kawasan industri terpadu yakni Maluku, NTB, dan Sulawesi Selatan.

Menurut Reza, di Sulawesi Selatan akan difokuskan untuk kawasan industri terpadu sektor hasil pertanian mulai dari cokelat dan kedelai. Saat ini Kadin Indonesia bersama dengan pemerintah daerah setempat sedang mencari lokasi kawasan yang sesuai, sehingga industrinya dapat terintegrasi.

"Untuk Sulawesi Selatan, investornya belum ada dan masih kita tawarkan," kata Reza.

Sementara itu, wilayah Maluku akan dibangun sebagai lumbung ikan nasional. Menurut Reza, rencananya kawasan terpadu yang dibangun di Maluku akan dimulai dari industri galangan kapal, cold storage, pelelangan ikan elektronik, dan koperasi. Pembangunan ini diharapkan dapat memberikan nilai mata rantai bagi nelayan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement