Senin 11 May 2015 21:56 WIB

Korsel Juga Minat Garap Infrastruktur di Indonesia

Rep: C85/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas Perusahaan Listrik Negara (PLN) memperbaiki beberapa bagian jaringan di kelurahan Watusampu, Palu, Rabu (18/2).
Foto: Antara
Petugas Perusahaan Listrik Negara (PLN) memperbaiki beberapa bagian jaringan di kelurahan Watusampu, Palu, Rabu (18/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Korea Selatan ternyata juga menyatakan ketertarikannya untuk menggarap infrastruktur di Indonesia. Korsel menyusul Cina yang juga menyatakan kesanggupannya untuk menggarap infrastruktur listrik di Indonesia.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan, keinginan Korsel ini mejadi oleh-oleh setelah tim dari BKPM berkunjung ke Korsel beberapa waktu lalu.

 

“Salah satu kunjungan kami ke Korsel kemarin juta memberikan ruang untuk investor Korea. Dan ternyata, memang ada beberapa diantaranya sudah mengajukan dan dalam proses untuk investasi power plant,” kata Franky, Senin (11/5).

Lebih lanjut Franky menjelaskan, pemerintah cenderung akan memprioritaskan pemanfaatan energi baru terbarukan. Selain itu, pemerintah juga membuka kesempatan kepada semua negara sebagai investor di RI. Sehingga pembangunan Indonesia tidak hanya tergantung pada satu-dua negara besar.

“Sehingga kita lebih open. Sehingga beberapa negara lain pun tertarik. Termasuk India juga,” kata Franky.

Franky menambahkan, komitmen investasi dari Korea Selatan mencapai 10 miliar dollar AS, untuk seluruh proyek tak hanya infastruktur. Sebelumnya diberitakan, Cina telah menyapu bersih proyek infrastruktur di Indonesia.

Dikutip dari situs Sekretariat Kabinet disebutkan, proyek infrastruktur yang menggandeng Cina antara lain pembangunan 24 pelabuhan, 15 bandar udara (bandara), pembangunan jalan sepanjang 1.000 kilometer (km), pembangunan jalan kereta api sepanjang 8.700 km, serta pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 35.000 megawatt (MW).

Tak cuma itu, Cina juga akan terlibat dalam pembangunan jalur kereta supercepat Jakarta-Bandung dan Jakarta-Surabaya. Sayang, pemerintah tak menyebutkan nama proyek berikut besaran nilai proyek.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement