Jumat 08 May 2015 17:14 WIB

Kenaikan TDL Ancam Perusahaan Tekstil

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Dwi Murdaningsih
Pekerja wanita di industri tekstil dan garment.
Foto: ipji.wordpress.com
Pekerja wanita di industri tekstil dan garment.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Purwakarta, Jabar, terima keluhan dari para pengusaha tekstil. Keluhan tersebut, terkait dengan kenaikan tarif dasar listrik (TDL). Kenaikan TDL untuk industri itu sangat memberatkan.

Wakil Ketua Apindo Kabupaten Purwakarta, Darius Krisdanu Purwana, mengatakan, perusahaan tekstil yang ada di wilayah ini antara tiga sampai lima. Para pengusaha itu, sudah mengeluhkan soal kenaikan TDL. Namun, keluhan itu baru secara lisan.

"Kalau secara resmi belum ada laporan," ujar Darius, Jumat (8/5).

Meski demikian kenaikan TDL ini, tentu ada dampaknya bagi perusahaan itu. Salah satunya, ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya. Tetapi, sampai saat ini ancaman tersebut belum terjadi di Purwakarta.

Meskipun belum ada kejadian, lanjut Darius, kondisi ini harus segera diantisipasi. Terutama, oleh pemerintah. Supaya, perusahaan tekstil ini tidak gulung tikar. Sebab, kalau perusahaan gulung tikar, maka yang akan jadi korban adalah karyawanan.

Sementara itu, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengaku, sampai saat ini belum ada laporan mengenai perusahaan tekstil yang terdampak dari kenaikan TDL. Apalagi, perusahaan tekstil di Purwakarta semuanya sudah memiliki sumber energi sendiri. Yakni, power plant batu bara.

"Tapi, akan kami pantau. Apakah kenaikan TDL ini akan berimbas ke perusahaan tekstil atau tidak," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement