Rabu 06 May 2015 18:02 WIB

Ekonomi Melambat, Pemerintah Diminta Fokus Belanja Infrastruktur

Rep: c87/ Red: Dwi Murdaningsih
Infrastruktur Transportasi Massal: Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di Jalan MH. Thamrin, Jakarta, Kamis (26/2).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Infrastruktur Transportasi Massal: Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di Jalan MH. Thamrin, Jakarta, Kamis (26/2).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA --- Pemerintah diminta mewaspadai pertumbuhan ekonomi yang melambat di kuartal I-2015 yang tercatat 4,71 persen (yoy) dibandingkan kuartal IV-2014 yang sebesar 5,02 persen (yoy).

Periset di Bank Indonesia Muslimin Anwar mengatakan, pemerintah perlu meningkatkan pengeluarannya mulai kuartal II-2015 baik untuk belanja maupun investasi agar menjadi stimulus bagi pertumbuhan ekonomi.

"Pemerintah harus lebih serius dan fokus dalam meningkatkan belanja modalnya pada proyek-proyek infrastruktur," ujar Muslimin dalam siaran pers, Rabu (6/5).

Menurutnya, kemajuan pentahapan konstruksi dari berbagai proyek infrastruktur yang ada harus lebih dipercepat. Jika tidak, lanjutnya, maka pertumbuhan ekonomi pada 2015 dapat mengarah ke batas bawah kisaran 5,4-5,8 persen.

"Selain itu, pemerintah harus mampu mendorong eksportir untuk melakukan diversifikasi produk dan tujuan ekspor," imbuhnya.

BPS telah merilis data pertumbuhan ekonomi kuartal I-2015 sebesar 4,71 persen (yoy) pada Selasa (5/5). Dalam paparan tersebut, Kepala BPS Suryamin mengatakan, pertumbuhan ekonomi yang melambat dipengaruhi oleh tiga hal. Pertama, pelambatan ekonomi yang terjadi di negara mitra dagang Indonesia seperti Cina dan Singapura. Kedua, masih rendahnya harga minyak dunia. Dan terakhir, kinerja ekspor impor yang menurun dibandingkan kuartal I-2014.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement