Senin 09 Dec 2024 17:22 WIB

Airlangga: Optimalisasi KEK Kunci Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Hingga saat ini, KEK telah mencatat investasi sebesar Rp 242,5 triliun.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Lida Puspaningtyas
Menteri Koordinator  Bidang Perekonomian Kabinet Indonesia Maju Airlangga Hartarto.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Kabinet Indonesia Maju Airlangga Hartarto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 8 persen dalam beberapa tahun mendatang. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan, optimalisasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) akan menjadi salah satu pendorong utama untuk mencapai target ambisius tersebut.

"Sebagaimana arahan Bapak Presiden, kami fokus pada optimalisasi dan peningkatan investasi melalui KEK. Saat ini, ada 24 kawasan yang mencakup sektor strategis seperti manufaktur, ekonomi digital, kesehatan, pendidikan, dan pariwisata,"kata Airlangga di Jakarta, Senin (9/12/2024).

Baca Juga

Airlangga menjelaskan, KEK memiliki peran penting sebagai magnet investasi yang dilengkapi dengan berbagai insentif, seperti tax holiday dan tax allowance, yang menarik minat investor domestik maupun asing. Hingga saat ini, KEK telah mencatat investasi sebesar Rp 242,5 triliun, menciptakan lapangan kerja bagi 151.000 tenaga kerja.

Ia mencontohkan kawasan Batam yang sukses mengembangkan industri perawatan pesawat, serta kawasan pariwisata seperti Mandalika, Labuan Bajo, dan Bangka Belitung yang memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan internasional dengan perbaikan aksesibilitas, termasuk pembukaan jalur penerbangan regional dan internasional.

Kawasan ekonomi khusus, menurut Airlangga telah menjadi ujung tombak investasi untuk sektor-sektor unggulan, terutama yang menghasilkan devisa. Selain itu, KEK juga telah memberikan kontribusi nyata pada pertumbuhan tenaga kerja dan kemajuan infrastruktur daerah.

Lebih lanjut, pemerintah juga terus memperbaiki regulasi dan menyelesaikan kendala teknis seperti perizinan dan tata ruang. Saat ini, KEK sudah menawarkan insentif terbaik. Selanjutnya, yang perlu dilakukan adalah memastikan pelaksanaannya berjalan dengan baik dan memperkuat implementasinya agar target pertumbuhan ekonomi bisa tercapai.

Sebagai pembanding, Airlangga menyebut keberhasilan negara-negara seperti China, Vietnam, dan Thailand yang menjadikan kawasan ekonomi khusus sebagai penggerak utama perekonomian. "Indonesia sudah berada di jalur yang tepat, tinggal memaksimalkan potensi yang ada," tegasnya.

Dengan potensi besar yang dimiliki KEK, Airlangga optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan dapat melampaui target, asalkan investasi di kawasan-kawasan ini terus didorong secara maksimal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement