Rabu 29 Apr 2015 16:40 WIB

Kepemilikan Asing pada Surat Berharga di Indonesia Capai 38 Persen

Rep: c91/ Red: Satya Festiani
Governor of Bank Indonesia Agus Martowardojo (file)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Governor of Bank Indonesia Agus Martowardojo (file)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo menyebutkan, kepemilikan asing pada Surat Berharga Negara (SBN) sangat tinggi. Presentasenya sekitar 38,8 persen.

Dalam sambutannya di Peluncuran Buku Laporan Perekonomian Indonesia (LPI), di Gedung BI, Jakarta, Rabu, (29/4), ia mengungkapkan beberapa tahun lalu kepemilikan asing pernah mencapai 40 persen. "Namun sempat turun hingga 37 persen dan saat ini kembali ke angka 38,8 persen," jelasnya.

Agus menambahkan, kepemilikan asing terhadap SBN di beberapa negara tak setinggi di Indonesia. "Ada lagi di Brazil kepemilikan asing pada SBN 20 persen dan di Korea Selatan 16 persen. Indonesia termasuk dimiliki oleh asing porsinya cukup besar," ujarnya.

Berdasarkan catatan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, penerbitan SBN mencapai Rp 144,4 triliun atau 48,5 persen sampai 31 Maret 2015. Target APBN perubahannya sendiri sebesar Rp 297,7 triliun.

Hanya saja, pembiayaan dalam serta luar negeri yang baru mencapai Rp 139,8 triliun atau 34,3 persen dari target dalam APBN Perubahan Rp 407,7 triliun. Maka hingga akhir 2015, masih tersisa rencana pembiyaan sebanyak Rp 267,8 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement