Selasa 28 Apr 2015 13:25 WIB

India Diproyeksikan Lirik AIIB untuk Pendanaan Infrastruktur

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Winda Destiana Putri
AIIB
Foto: Economywatch
AIIB

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India adalah salah satu contoh negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi menonjol setelah berinvestasi besar di sektor infrastruktur.

Setelah seluruh kendala terkait infrastruktur di India teratasi, negara ini dapat mengurangi tekanan inflasi dan berkontribusi signifikan untuk kesehatan masyarakatnya.

Ekonom Senior OECD Paris, Michael Ivanovitch memprediksikan India sangat mungkin melirik Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) untuk pendanaan tambahan di sektor energi, transportasi, dan proyek besar lainnya. Pendanaan dari AIIB lebih bisa diterima ketimbang pembiayaan luar negeri lain.

"Kesan itu jelas disampaikan oleh berbagai laporan media yang mengatakan bahwa Perdana Menteri India Narendra Modi akan melakukan kunjungan ke Cina 14-16 Mei mendatang," kata Ivanovitch, dilansir dari CNBC, Selasa (28/4).

India membutuhkan dana tak sedikit untuk membiayai infrastrukturnya. Bank Dunia menyatakan bahwa biaya logistik di India hampir tiga kali lipat di atas rata-rata global.

Organisasi Pangan Dunia (FAO) PBB memperkirakan bahwa 40 persen dari produk pertanian India yang segar terbuang sebelum dijual di pasar. Demikian pula laporan pemerintah India yang menunjukkan bahwa sekitar 21 juta metrik ton gandum yang setara dengan produksi gandum Australia selama satu tahun hilang karena penyimpanan dan distribusinya tidak memadai.

Misi India yang ingin menjadikan Negeri Bollywood itu sebagai pusat manufaktur global tak mungkin tercapai tanpa kemajuan yang signifikan dalam hal fasilitas sanitasi, infrastruktur bangunan, upgrade transportasi, energi, dan kesehatan masyarakat.

Sebagai contoh, alokasi belanja energi dan infrastruktur India meningkat hingga 11 miliar dolar AS. Pemerintah juga menganggarkan enam persen dari produk domestik bruto (PDB) untuk sanitasi demi tercapainya 'Total Sanitasi di India' pada 2019 mendatang.

"Investasi infrastruktur bagaimanapun tidak bisa dikesampingkan dan itu jelas membutuhkan aliran modal langsung, seperti dari Cina. Dalam konteksi ini, beberapa perjanjian tentang keterlibatan Cina dalam proyek-proyek infrastruktur di India sangat mungkin terjadi dalam kunjungan Modi ke Beijing dan Shanghai nanti," ujar Ivanovitch.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement