REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Dewan Gubernur Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) kembali memilih Jin Liqun sebagai Presiden AIIB periode 2021-2025. Pemilihan dilakukan secara aklamasi pada Pertemuan Tahunan Dewan Gubernur AIIB kelima yang berlangsung di Beijing pada Selasa (28/7).
Dalam periode kepemimpinan keduanya, Jin mengatakan, AIIB akan memperluas investasi untuk mendukung infrastruktur inti hingga infrastruktur masa depan. Khususnya untuk mengatasi perubahan iklim, meningkatkan konektivitas di Asia dan dunia, memobilisasi modal swasta dan menjembatani kesenjangan digital.
"Saya berharap dapat terus melayani para anggota AIIB dan selanjutnya berkontribusi pada upaya multilateral untuk turut membangun Asia yang lebih berkelanjutan dan lebih sejahtera," katanya dalam keterangan resmi yang diterima Republika, Selasa malam.
Di bawah kepemimpinan Jin, AIIB telah berkembang dari 57 anggota pendiri hingga kini mencapai lebih dari 100 anggota yang disetujui dari seluruh dunia. AIIB juga telah mempertahankan peringkat kredit tertinggi dengan prospek stabil dari lembaga pemeringkat kredit Standard & Poor's (S&P), Moody's Investors Service dan Fitch Ratings.
AIIB mendapatkan status sebagai Pengamat Tetap Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai pengakuan atas relevansi dan kontribusi AIIB untuk pengembangan mandat PBB.
Sementara itu, Presiden Cina Xi Jinping yang membuka sidang tahunan berharap, AIIB dapat menjadi platform baru untuk mendorong para anggotanya berkembang bersama dan membangun komunitas senasib sepenanggungan umat manusia.
Xi mengajukan empat butir usulan terkait perkembangan AIIB. Pertama, menjadikan AIIB sebagai bank pembangunan multilateral jenis baru yang mendorong pembangunan di seluruh dunia. Selain itu, menyediakan lebih banyak investasi infrastruktur berbiaya rendah, namun tetap berkualitas tinggi dan berkelanjutan.
Kedua, Xi menambahkan, AIIB harus memperbarui ide pembangunan, pola bisnis dan pembenahan kelembagaan. Pendanaan pun bisa dikembangkan secara lebih fleksibel dengan tetap mengintensifkan pembangunan hijau berkelanjutan.
Xi berharap, AIIB dapat terus membuat terobosan baru dan menjadi bagian dari perkembangan teknologi dan zaman. "Inovasi menjadi kunci untuk masa depan kita," ucapnya, seperti dikutip dari situs resmi Kementerian Luar Negeri China.
Butir ketiga yang disampaikan Xi, menjadikan AIIB sebagai institusi berkualitas tinggi dan berstandar internasional. AIIB juga harus memperhatikan kebutuhan aktual para anggotanya, sehingga menciptakan praktik terbaik untuk kerjasama pembangunan internasional.
Keempat, Xi mengajak AIIB untuk terus terbuka dan inklusif. Xi juga mendorong AIIB menjadi teladan dalam kerjasama multilateral internasional.