Senin 27 Apr 2015 23:18 WIB

Indonesia Buka Bisnis Showroom di Eropa Timur

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gedung Kementerian Perdagangan.
Foto: MgROL_37
Gedung Kementerian Perdagangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan akan meresmikan Indonesia Business Showroom (IBS) di kota pelabuhan Varna, Bulgaria, pada 5 Mei 2015 mendatang. Showroom ini dapat menjadi best practice dan pengembangan produk ekspor, serta contoh bagi negara-negara yang belum memiliki Indonesia Trade and Promotion Center (ITPC).

"IBS akan menjadi  showroom bagi produk Indonesia sehingga dalam jangka panjang, diharapkan dapat meningkatkan permintaan dan  repeat purchases," ujar Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Ari Satria, dalam rilis yang diterima Republika, Senin (27/4).

Untuk tahap awal, akan dipamerkan produk-produk furnitur dan  home decoration  dari 13 peserta. Dalam pembukaan tersebut, Kementerian Perdagangan memboyong 22 eksportir Indonesia, yang membawa produk diantaranya furnitur, bahan bangunan, home decoration, kerajinan, kopi, makanan olahan, briket batu bara, dan jasa konstruksi.

Ari mengatakan, selain membuka IBS di Bulgaria, rangkaian misi dagang akan dilanjutkan dengan  one-on-one business meeting untuk mempertemukan pelaku usaha Indonesia dengan pembeli potensial di kota Sofia, Bulgaria. "Diharapkan eksportir Indonesia dapat membuka pasar ekspor bagi sektor baru, sekaligus melihat potensi diversifikasi produk ekspor ke wilayah Eropa Timur,”  kata Ari.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, total ekspor nonmigas Indonesia ke Bulgaria pada 2014 sebesar 77,45 juta dolar AS. Capaian nilai ekspor tersebut mengalami peningkatan sebesar 74,5 persen dibandingkan pada 2013.

Sementara itu, nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Hungaria pada 2014 yakni sebesar 86,87 juta dolar AS. Neraca perdagangan Indonesia ke Hungaria di tahun yang sama mengalami surplus sebesar 24,44 juta dolar AS. Menurut Ari, Bulgaria dan Hongaria dapat menjadi pintu masuk produk Indonesia ke wilayah Balkan dan Eropa Timur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement