REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI) menargetkan total dana kelolaan mencapai Rp 1.000 triliun pada 2017. Saat ini, total dana kelolaan sudah mencapai Rp 450 triliun.
APRDI juga menargetkan total investor mencapai 5 juta nasabah. Ketua APRDI Denny R Thaher mengatakan masih banyak tantangan untuk mewujudkan target tersebut. Saat ini, total nasabah reksa dana baru mencapai 250 investor.
Menurutnya, tantangan yang paling besar di bidang edukasi, karena harus massif, terstruktur dan regular serta membutuhkan biaya yang besar. “Untuk mencapai 5 juta investor harus sosialisasi lagi, kita ingin nasabah retail,” kata Denny dalam konferensi pers pembukaan Pekan Reksa Dana Nasional 2015 di Kantor Pusat Bank Indonesia Jakarta, Jumat (24/4).
Meskipun pertumbuhan jumlah nasabah reksa dana sangat terbatas, APRDI optimis target nasabah hingga 5 juta di tahun 2017 dapat tercapai. Menurut Denny, sebagai investasi jangka panjang, reksa dana terbukti mampu dan tahan banting terhadap berbagai gejolak ekonomi.
“Oleh karena itu, dengan berbagai keunggulan dan daya tariknya, dalam tiga tahun ke depan industri reksa dana akan semakin booming,” ucapnya optimistis.
Melalui acara Pekan Reksa Dana Nasional 2015 tersebut APRDI ingin menjangkau lebih banyak investor. Target utama pelaksanaan acara untuk sosialisasi reksa dana. Tahun ini program APRDI langsung menjangkau ke kantor-kantor karena bisa bertemu investor yang potensial. Dia berharap investasi harus efisien, sistem cukup mampu untuk melayani banyak trasaksi dan banyak program. Selain itu, dia menekankan pentingnya efisien cost di minimalisasi, dengan mengeluarkan laporan secara elektronik.