REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengungkapkan tantangan Perekonomian Indonesia ke depan di hadapan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi).
Menurut Jokowi, tantangan pertama adalah kurs rupiah terhadap dolar AS. Kedua, akan dibuka masyarakat ekonomi Asean. "Sehingga memerlukan gotong royong kerja bareng, masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha," kata dia di Istana Negara, Jakarta, Senin (6/4).
Dia menambahkan, tanpa adanya kerjasama, kedua tantangan tersebut tidak akan bisa dihadapi.
Jokowi merasa optimistis dan percaya diri terhadap masalah kurs rupiah terhadap dolar AS. Pasalnya, dibandingkan negara lain, situasi perekonomian Indonesia pada enam bulan terakhir hanya tertekan 5,8 persen.
Dia mencontohkan, Brazil, Rusia, dan Asia termasuk di dalamnya Malaysia sudah kehilangan banyak cadangan devisa. "Kita sebetulnya kalau semuanya suaranya satu, saya yakin bisa menekan dolar AS," ujar dia.