Kamis 02 Apr 2015 07:33 WIB

ADB Promosikan Sistem Keuangan Islam untuk Negara-Negara Anggota

Rep: C83/ Red: Winda Destiana Putri
ADB
Foto: ADB
ADB

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Bank Pembangunan Asia (ADB) mulai mempromosikan sistem pendanaan keuangan Islam kepada negara anggotanya, terutama untuk pembangunan infrastruktur.

ADB merupakan lembaga keuangan multilateral yang mendukung kemajuan ekonomi dan sosial di kawasan Asia-Pasifik.

Program pendanaan keuangan Islam ini akan dimulai September mendatang dan mencakup bantuan untuk mendapatkan akses ke pendanaan, serta jaminan kredit. 

"Kami juga akan membahas melek finansial, khususnya literasi keuangan Islam. Ada fokus pada aspek hukum dan peraturan, tetapi kami juga harus melihat kesadaran konsumen," ujar asisten penasihat dan praktek umum pemimpin Islamic Finance di ADB, Ashraf Mohammed seperti dilansir Gulftimes Kamis (2/4).

 

Dari 67 negara anggota ADB, 14 negara mayoritas berpenduduk Muslim dan sektor keuangan Islam memegang peranan penting. Seperti Pakistan dan Bangladesh, dan anggota lain dengan populasi Muslim yang cukup besar, yaitu India, Cina, Filipina, Sri Lanka, dan Thailand.

Secara keseluruhan, Negara Berkembang Anggota ADB (DMC) mewakili sekitar 80% dari populasi Muslim dunia. Jumlah DMC ini telah mengembangkan industri jasa keuangan syariah yang relatif canggih yang melengkapi sektor jasa keuangan konvensional.

Menyadari semakin populernya keuangan Islam di negara-negara mayoritas non-Muslim, ADB melihat keunggulan sektor sebagai alat pendanaan yang lebih luas dari anggotanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement