REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pelemahan nilai rupiah harus diatasi dengan menerapkan minim impor atau substitusi impor.
"Pelemahan rupiah tidak bisa dianggap enteng, basis ekonomi yang didominasi oleh impor mulai sangat berat menanggung beban pelemahan rupiah, dan tentu hal ini berbahaya buat perekonomian Indonesia," ujar pengamat Kebijakan Publik Fakultas Ekonomi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten, Dahnil Anzar Simanjuntak, Senin (30/3).
Hal itu dilakukan agar ekonomi domestik tidak lagi tergantung dengan nilai dollar. Tetapi, justru ketika substitusi impor berhasil dilakukan dalam jangka panjang, pelemahan rupiah bisa menjadi kesempatan melakukan ekspansi ekspor yang menguntungkan ekonomi Indonesia.
Ia juga menjelaskan, untuk saat ini ekspansi ekspor tidak bisa dilakukan karena untuk meningkatkan produksi industri pun harus mengimpor bahan baku sehingga industri dalam negeri tetap sulit dan tidak kompetitif.
Ketua PP Pemuda Muhammadiyah ini menerangkan, langkah tersebut sebagai solusi agar pemerintah tidak bisa sekadar mengeluarkan pernyataan mengelak seolah tidak ada ancaman dan masalah dengan pelemahan rupiah.