REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Perusahaan telekomunikasi asal Qatar, Ooredo, memprediksi pendapatan mereka akan turun tiga persen pada 2015.
Perusahaan yang beroperasi di 15 wilayah termasuk Indonesia ini terhitung sebagai operator telekomunikasi dengan reputasi baik di Kawasan Teluk.
Ooredo menghindari ikut menurunkan harga layanan untuk menarik investor asing seperti rival regionalnya. Meski pun, capaian laba Ooredo di dua kuartal belakangan meleset dari prakiraan. Tahun lalu, laba tahunan turun 17 persen menjadi 13 miliar rial (585 juta dolar AS) dan jadi yang terendah sejak 2007.
Ooredo memperkirakan pendapatan konsolidasi pada 2015 ini akan tiga persen lebih rendah dari pendapatan 2014 yang mencapai 33,21 miliar rial. Sementara pendapatan sebelum pajak, depresiasi dan amortisasi akan turun empat persen di periode yang sama dibanding 2014 yang mencapai 12,95 miliar rial.
Urusan pendapatan, Qatar, Irak dan Indonesia adalah pasar paling penting bagi Ooredo. Sayang, kinerja tahun lalu tidak menggembirakan karena anjloknya nilai rupiah di Indonesia dan gangguan layanan oleh oposisi Irak.