Senin 16 Mar 2015 18:35 WIB

UKM di 5 Propinsi Dapat Pelatihan PNM

 Pengunjung melihat pameran UMKM Sumatera Barat di Jakarta, Selasa (17/6)
Foto: Republika/ Wihdan
Pengunjung melihat pameran UMKM Sumatera Barat di Jakarta, Selasa (17/6)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjawab tingginya kebutuhan pelatihan sektor UMKM, PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau yang lebih dikenal dengan PNM kembali melaksanakan pelatihan regular melalui program Peningkatan Kapasitas Usaha (PKU). Acara ini secara serentak di lima provinsi di Indonesia. Pelatihan tersebut terlaksana di Cirebon melalui klaster Jatibarang, Jember melalui klaster Tanggul, Medan, Kediri melalui klaster Nganjuk, dan Banjarmasin melalui klaster Palangkaraya.

Kegiatan yang berlangsung selama satu hari ini penuh itu diikuti oleh sekurang-kurangnya oleh 100 peserta di tiap provinsi pelaksana. Peserta terdiri dari anggota kelompok usaha yang diisi dengan pemberian motivasi untuk membangkitkan semangat kewirausahaan mereka untuk lebih terpacu dan bersemangat dalam mengembangkan usaha. Tema yang dipilih di tiap daerah pun menyesuaikan dengan kondisi dan isu-isu terkini mengenai perkembangan ekonomi hingga kiat sukses berwirausaha.

Executive Vice President PT PNM (Persero), Arief Mulyadi mengtakan menjadi pengusaha tidak hanya sekadar untuk memenuhi kebutuhan agar bisa hidup layak, tetapi juga bagian dari upaya aktualisasi dan pengembangan potensi diri sebagi manusia yang kreatif dengan meningkatkan nilai manfaat dari berbagai sumber daya yang ada di lingkunganya. Karena itu, keberhasilan sebagai pengusaha akan sangat ditentukan oleh pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki, baik yang menyangkut pengetahuan teknis (hard skill) maupun sikap mental (soft skill). 

“Kita ketahui Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang besar dengan karakteristik masing-masing daerah yang berbeda satu dengan lainnya dengan keunikannya masing-masing pula. Ini mendorong sektor UMKM di daerah ini terus tumbuh dan berkembang.   Sehingga, PNM pun hadir dan siap bersama dengan pelau usaha UMKM  mengembangkan daya saing kedepan,” ujarnya, melalui keterangan pers, Sabtu (14/3).

Pengetahuan teknis biasanya menyangkut penguasaan manajemen usaha, teknis produksi, administrasi keuangan, dan berbagai ketrampilan lainnya. Sedangkan yang menyangkut soft skill lebih mengacu pada kemampuan interpersonal seperti kemampuan dalam berkomunikasi, kejelian dalam melihat peluang usaha, keberanian dan semangat pantang menyerah. 

Melalui pelatihan ini diharapkan para pelaku UMK ini benar-benar mampu memanfaatkan pembiayaan yang telah diterima seoptimal mungkin, sehingga secara nyata mampu mengembangkan usahanya, sekaligus  memacu semangat usaha para nasabah dalam melakukan inovasi, baik dalam hal pengelolaan usaha, inovasi produk, pemasaran dan lain-lain. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement