REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Surat berharga syariah negara alias sukuk ritel laris manis diburu investor dalam negeri. Sukuk ritel seri SR-007 yang dilelang pada 23 Februari-6 Maret 2015, laku terjual dengan nominal penerbitan Rp 21,9 triliun dan dibeli oleh 29.706 investor.
Berdasarkan provinsi, sukuk ini paling banyak dibeli oleh masyarakat DKI Jakarta dengan nominal penjualan Rp 8,5 triliun. Jumlah pembelinya sebanyak 9.787 investor. Urutan kedua ditempati provinsi Jawa Timur dengan nominal penjualan 3,4 triliun dan jumlah investornya 4.761. Sedangkan di peringkat ketiga, penerbitan terbanyak terdapat di provinsi Jawa Barat dengan nominal Rp 2,8 triliun dan jumlah investor 4.650.
"Secara umum, pemesanan pembelian masih terkonsentrasi di Pulau Jawa khususnya DKI Jakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Robert Pakpakhan, Senin (9/3).
Kalau berdasarkan kelompok profesi, sukuk ritel paling banyak dibeli wiraswasta dengan presentase 40,51 persen. Kemudian secara berturut-turut dibeli pegawai swasta (24,17 persen), Lainnya (16,50 persen), ibu rumah tangga (15,60 persen), pegawai negeri sipil (2,67 persen) dan terakhir TNI/Polri (0,55 persen).
"Kalau dirata-ratakan, setiap investor membeli sukuk ritel senlai Rp 739,41 juta," kata Robert.