REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) akan kembali dikucurkan mulai 10 Maret 2015 dengan target menyasar dua juta debitur dengan pagu atau plafond pinjaman hingga Rp 20 triliun sepanjang tahun ini.
Deputi Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Braman Setyo, mengatakan setelah dihentikan sementara atau dimoratorium dan dievaluasi pelaksanaannya, maka program KUR diputuskan untuk dilanjutkan kembali dengan sejumlah evaluasi.
"KUR akan lanjut mulai bulan ini dengan bank pelaksana tiga yakni BRI, Bank Mandiri, dan BNI," kata Braman, Rabu (4/3). Ia mengatakan tingkat suku bunga KUR juga dipangkas untuk kredit mikro sebesar 21 persen. Tahun lalu, tingkat suku bunga KUR untuk kredit mikro sebesar 22 persen pertahun.
Pemerintah menargetkan KUR bisa menyasar dua juta debitur di seluruh pelosok Tanah Air dengan plafond kredit mencapai Rp 20 triliun. "Dalam pelaksanaannya KUR akan melibatkan semua kementerian teknis, pemerintah kabupaten-kota, serta perbankan," kata Braman.
Sementara perusahaan penjaminan kredit memegang peran sebagai asesor yang berarti sebagai ujung tombak dalam seleksi calon debitur. Tahun ini, program KUR dikhususkan bagi jenis kredit mikro atau maksimal pinjaman Rp 25 juta.
"Bila debitur meminjam Rp 15 juta maka kredit tidak diperlukan agunan dan bila meminjam lebih dari itu maka akan dikenakan agunan tambahan," katanya. Kementerian Koperasi dan UKM, kata Bram akan memegang fungsi sebagai pengelola data base KUR bersama dengan Kementerian Keuangan.