REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pembangunan ekonomi daerah menjadi salah satu program pemerintah. Untuk mempercepat laju ekonomi daerah, pemerintah menjalin kerjasama dengan pemerintah Kanada dan Jerman.
Kerjasama itu diwujudkan dalam penandatanganan nota kesepahaman atau momerandum of understanding (MoU) di kantor Kementerian Perencanaan Pembangunan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Jumat (27/2).
Sekretaris Bappenas Slamet Seno Adji mengungkapkan Kanada menggarap proyek National Support for Local Investment Climates (NSLIC) senilai 18 juta dolar Kanada (setara Rp 185,43 miliar). Sedangkan Jerman mengerjakan proyek proyek Sustainable Regional Economic Growth and Investment Programme (SREGIP) senilai 4,4 juta euro (Rp 63,94 miliar).
"Pada prinsipnya, kerjasama ini untuk meningkatkan ekonomi di daerah. Melalui perbaikan iklim investasi dan peningkatan daya saing produk di daerah," kata Seno seusai penandatanganan MoU.
Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah Bappenas Imron Bulkin menjelaskan, Kanada akan fokus membantu pengembangan ekonomi di Sulawesi. Sedangkan Jerman di Kalimantan Barat dan Nusa Tenggara Barat.
Pengembangan ekonomi di Kalbar diprioritaskan untuk sektor perkebunan. NTB untuk sektor pariwisata, sedangkan Sulawesi menyasar pertanian.
Imron mengatakan daerah-daerah tersebut dipilih langsung oleh Jerman dan Kanada. Mereka memilih karena melihat ada potensi yang bisa digarap dari daerah-daerah itu.
"Bentuk proyeknya nanti seperti bagaimana mengolah hasil kebun dari barang mentah menjadi produk olahan. Dapat berupa konsep dan paket pelatihan," kata Imron.