Ahad 22 Feb 2015 10:28 WIB

Penerbitan Sukuk Ritel Digunakan Untuk Pembiayaan Pembangunan

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sukuk Ritel
Foto: .
Sukuk Ritel

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  JAKARTA -- Sadar masih memiliki keterbatasan pendapatan, pemerintah melalui Kementerian Keuangan menerbitkan sukuk ritel (SR-007). Selain untuk membiayai kebutuhan negara, sukuk ini diharapkan jadi jalan tercapainya inklusi keuangan.

Direktur Pembiayaan Syariah Dirjen PPR Kementerian Keuangan Suminto mengatakan Rp 7,1 triliun dari dana yang terkumpul akan digunakan untuk membiayai proyek yang tersebar di beberapa kementerian antara lain Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU-Pera), Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Agama. Tapi di luar itu pun ada proyek lain.

Kemenag akan melakukan revitalisasi asrama haji, revitalisasi perguruan tinggi Islam dan revitalisasi kantor urusan agama di beberapa wilayah.

Sementara Kemenhub membutuhkan pembiayaan untuk pembangunan rel ganda dan kereta bandara Kuala Namu. Kemen PU-Pera juga akan melakukan revitalisasi, perluasan dan pembangunan jalan di berbagai wilayah.

Sukuk ritel seri ke tujuh, SR-007 yang diterbitkan akhir pekan lalu, merupakan sukuk ke lima yang memiliki underlying berupa proyek pemerintah sejak skim ini digunakan pada SR-004 pada 2012. Ini menjadi bagian inovasi penggunaan skim untuk underlying berbeda.

SR-007 menggunakan akad ijarah asset to be leased, bertenor tiga tahun dengan imbal hasil setara 8,25 persen per tahun. Nilai per unitnya Rp 1 juta dan minimal pemesanan oleh masyarakat Rp5 juta.

Periode kepemilikan sebelum dilepas ke pasar sekunder selama minimal satu bulan. Masa penawaran akan berlangsung pada 23 Februari 2015 hingga 6 Maret 2015.

Ada 17 agen penjual SR-007 yakni BRI, Mandiri, BNI BCA BMI BSM Standard Chartered, OCBC NISP, ANZ Indonesia, Permata, HSBC, CIMB Niaga, BII, Bank Mega, dan Bank Danamon. Juga lima perusahaan efek PT Bahana Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT Trimegah Securities, PT Sucorinvest Central Gani, dan PT Reliance Securities.

Sama seperti program surat utang lainnya, SR-007 juga dilengkapi program dampingan yakni donasi program Gemari Buku yang dikelola oleh lembaga amil zakat nasional Dompet Dhuafa. Sejak 2008 hingg 2014, nilai sukuk ritel negara yang diterbitkan sudah ada enam seri dengan total nilai Rp 267,26 trliliun dan outstanding hingga akhir 2014 mencapai Rp206,1 triliun.

Sukuk ritel negara diterbitkan setiap tahun sesuai kebutuhan. Pada 2012 sukuk ritel yang diterbitkan senilai Rp 57,09 triliun, 2013 senilai Rp 53,18 triliun dan 2014 senilai Rp 75,47 triliun. Pada 2014 sudah ada tiga seri sukuk yang jatuh tempo, SR-001, SR-002 dan SR-003 dengan nilai RP 20,94 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement