REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir triwulan IV-2014 turun tipis. Namun, ULN sektor swasta masih mendominasi ULN.
Bank Indonesia (BI) mencatat ULN pada triwulan IV-2014 sebesar 292,6 miliar dolar AS, turun 0,4 persen dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar 293,7 miliar dolar AS.
ULN sektor swasta memegang porsi terbesar ULN Indonesia. ULN swasta tercatat sebesar 162,8 miliar dolar AS atau 55,7 persen dari total ULN. Meskipun kepemilikan nonresiden atas surat utang yang diterbitkan oleh sektor swasta menurun, posisi ULN sektor swasta meningkat 1,3 persen dibandingkan dengan posisi akhir triwulan sebelumnya sejalan dengan meningkatnya ULN swasta dalam bentuk pinjaman luar negeri.
ULN sektor swasta terpusat pada sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan, dan listrik, gas dan air bersih. Posisi ULN keempat sektor tersebut masing-masing sebesar 47,5 miliar dolar AS, 32,6 miliar dolar AS, 26,5 miliar dolar AS, dan 18,5 miliar dolar AS.
Bila dibandingkan dengan triwulan III-2014, posisi ULN sektor keuangan dan sektor industri pengolahan masing-masing tumbuh 1,2 persen dan 1,1 persen, sementara ULN sektor pertambangan dan sektor listrik, gas dan air bersih mengalami penurunan masing-masing sebesar 1,4 persen dan 0,6 persen.
Sementara itu, posisi ULN sektor publik sebesar 129,7 miliar dolar AS atau 44,3 persen dari total ULN. Posisi ULN sektor publik mengalami penurunan 2,4 persen dibandingkan dengan posisi akhir triwulan III-2014 sebesar 132,9 miliar dolar AS.