Senin 16 Feb 2015 02:15 WIB

Koperasi di Kaltim Belum Berkembang

Petugas memberikan penjelasan kepada calon anggota di Koperasi Simpan Pinjam (Kospin) Jasa Syariah, Jakarta, Senin (30/6).
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Petugas memberikan penjelasan kepada calon anggota di Koperasi Simpan Pinjam (Kospin) Jasa Syariah, Jakarta, Senin (30/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Banyak koperasi di Kalimantan Timur yang belum bisa berkembang dengan optimal. Sekretaris Komisi II DPRD Kalimantan Timur Muspandi mengatakan tidak sedikit yang sudah tidak aktif atau tutup.

Menurut Muspandi, banyak faktor yang menyebabkan koperasi di Kaltim hanya jalan di tempat, salah satunya kurangnya pemahaman pengurus dalam mengelola sebuah koperasi. Ia mendesak Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM Kaltim untuk lebih intensif melakukan pembinaan dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) koperasi tersebut.

Melalui program bimbingan dan penyuluhan yang berkelanjutan, maka pengurus koperasi akan lebih memahami cara mengelola koperasi agar bisa berkembang dan tetap aktif."Sangat disayangkan pengelolaan koperasi terkendala SDM. Hal ini patut menjadi perhatian pemerintah untuk dapat memberikan pelatihan kewirausahaan, administrasi akuntansi, manajemen, dan lainnya untuk meningkatkan SDM," ujar Muspandi, Ahad (15/2).

Menurut ia, jika dikembangkan dengan baik, koperasi bisa menjadi wadah yang sangat tepat untuk meningkatkan perekonomian anggotanya dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Untuk mewujudkan itu, pemerintah harus terus bekerja keras agar keberadaan koperasi di Kaltim dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

Berdasarkan Data Disperindagkop dan UKM Kaltim mencatat jumlah koperasi mencapai 5.611 unit dengan aset sekitar Rp 797,92 miliar. Sedangkan dari berbagai jenis usaha yang dikerjakan, nilai atau volume usahanya mencapai Rp 1,451 triliun.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement