Sabtu 07 Feb 2015 06:06 WIB

Kredit UMKM Bali Tumbuh 31,48 Persen

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Esthi Maharani
Kerajinan Bali
Foto: Republika/Nina Chaerani
Kerajinan Bali

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Upaya pemerataan pertumbuhan ekonomi di Bali salah satunya bisa dilakukan melalui pendekatan penyaluran kredit produktif. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Perwakilan Bali mencatat penyaluran kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Pulau Dewata bertumbuh 31,48 persen sepanjang 2014.

"Penyaluran kredit perbankan di Bali mencapai Rp 64,33 triliun. Dari total tersebut, sebanyak 41,98 persen tergolong sebagai kredit produktif UMKM," kata Kepala OJK Bali, Zulmi dijumpai Republika di Denpasar, Jumat (6/2).

Penyaluran kredit perbankan Bali sepanjang 2014, kata Zulmi memang didominasi kredit produktif (63,34 persen). Ini terdiri dari kredit modal kerja (40,97 persen) dan kredit investasi (22,19 persen). Penyaluran kredit UMKM terbesar adalah di Denpasar sebesar Rp 14,6 triliun atau 54,07 persen.

Posisi kedua ditempati Kabupaten Badung (10,49 persen), Gianyar (8,42 persen), Buleleng (6,86 persen), dan Tabanan (6,81 persen). Penyaluran kredit diempat kabupaten lainnya di Bali masih di bawah lima persen, yaitu Karangasem (4,23 persen), Jembrana (3,12 persen), Bangli (2,93 persen), dan Klungkung (2,62 persen).

Untuk meningkatkan penetrasi kredit produktif kepada masyarakat diempat kabupaten terbawah tersebut, OJK Bali melakukan berbagai upaya, salah satunya menyelenggarakan pertemuan intermediasi perbankan dimasing-masing kabupaten. OJK Bali juga mendorong perbankan mengembangkan infrastruktur dan memperluas jaringannya ke berbagai wilayah untuk meningkatkan akses keuangan masyarakat.

Kepala Divisi Pengawasan Bank I OJK Bali, Slamet Wibowo menambahkan bank syariah sebagai penggerak sektor rill, khususnya UMKM di dunia perbankan juga terus didorong untuk meningkatkan pembiayaannya untuk UMKM. Hal ini terlihat dari pertumbuhan penyaluran kredit perbankan Bali yang jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan total penyaluran kredit nasional.

"Saya yakin seluruh kantor pusat bank syariah optimistis dalam pertumbuhan kreditnya, arahnya ke UMKM," kata Slamet.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement