REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Panasonic telah menutup pabrik televisi di Cina dan berencana menjual pabrik di Meksiko sebagai bagian restrukturisasi keuangan mereka.
Surat kabar bisnis Jepang, Nikkei akhir pekan lalu mengabarkan raksasa elektronik Jepang ini terpaksa memangkas produksi setelah harga televisi di Amerika Utara dan Cina merosot tajam.
Penutupan pabrik di luar Jepang ini akan menurunkan produksi hingga 10 persen atau sekitar 700 ribu unit televisi setahun. Pabrik hasil kerja sama ventura di Provinsi Shandong Province akan dilikuidasi dan ratusan pekerjanya akan diberhentikan.
Panasonic mengaku masih akan menjual televisi di Cina sekitar 200 ribu unit per tahun dengan mengandalkan hasil produksi dalam negeri. Sementara di Meksiko, Panasonic diharapkan bisa segera menjual pabrik yang produksinya mencapai 500 ribu unit per tahun ini.
Panasonic menyampaikan akan fokus pada produk televisi beresolusi tinggi dan produk lain yang memiliki nilai tambah tinggi, demikian dikutip AFP, Senin (2/2).
Panasonic terus berjuang meningkatkan pendapatan mereka di segmen televisi setelah enam tahun belakangan ini merugi. Di tahun fiskal 2013 yang berakhir Maret 2014 lalu, bisnis televisi Panasonic rugi 46,5 miliar yen.
Panasonic diperkirakan akan menjual tujuh juta unit televisi di seluruh dunia, termasuk yang menggunakan merek dagang Sanyo, pada tahun fiskal ini.