Kamis 29 Jan 2015 23:27 WIB

Akhirnya, Indonesia Bisa Ekspor Sarang Walet ke Cina

Rep: C78/ Red: Indira Rezkisari
Sarang burung walet.
Foto: bondowoso.olx.co.id
Sarang burung walet.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Setelah menunggu lima tahun, akhirnya Indonesia untuk pertama kalinya berhasil melakukan ekspor sarang walet ke Cina. Cina merupakan negara konsumen sarang walet terbesar di dunia.

“Ini merupakan momen baik menjelang ulang tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Cina yang ke-65 pada 13 April 2015 mendatang,” kata Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Banun Harpini sebagaimana dikutip dari siaran pers pada Kamis (29/1).

Permintaan dunia terhadap komoditas sarang walet semakin meningkat. Hal tersebut kemudian menyulut Indonesia sebagai produsen sarang walet terbesar di dunia berupaya menembus pasar Cina secara langsung. Dengan harapan dapat memangkas biaya di rantai distribusi yang selama ini terbuang di negara kedua seperti Singapura, Hongkong dan Taiwan.

Selain itu penjualan langsung akan mendapatkan margin keuntungan lebih tinggi dan dapat memberikan citra positif dengan adanya legalitas dari pemerintah Cina terhadap produk Indonesia. Dengan potensi produksi sarang burung walet Indonesia sebesar 400 ribu kg/tahun, maka potensi nilai ekspor sarang burung walet per tahun dapat mencapai 4,8 triliun rupiah.

Berdasarkan data Badan Karantina Pertanian, negara tujuan ekspor sarang walet sampai saat di antaranya Kanada, Hongkong, Italia, Jepang, Kamboja, Malaysia, Philipina, Singapura, Taiwan, USA, Australia, Belgia, Macau, Thailand, Belanda dan Korea.

Adapun negara tujuan terbesar ditinjau dari jumlah ekspornya yakni Hongkong sebanyak 300,820 kg per 2014 disusul Singapura sebanyak 80,218 kg per 2014 dan Vietnam sebanyak 50,584 Kg dengan persentase kenaikan ekspor dari 2013-2014 melebihi seratus persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement