REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan investasi pada 2015 sebesar Rp519,5 triliun atau tumbuh sekitar 14 persen dari pencapaian tahun sebelumnya.
Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan target investasi tersebut terdiri atas penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp175,8 triliun dan penanaman modal asing (PMA) Rp343,7 triliun.
"Target masih tetap Rp519,5 triliun atau tumbuh sekitar 14 persen," katanya, Rabu (28/1).
Ia menuturkan target investasi 2015 akan didorong di semua sektor industri yakni primer sebesar Rp97,6 triliun, sekunder atau hilir sebesar Rp211,9 triliun serta jasa sekitar Rp147,1 triliun.
"Sesuai strategi BKPM, kami fokus ke beberapa sektor seperti kelistrikan, substitusi impor, infrastrukstur, maritim, industri padat karya serta pertanian," katanya.
Realisasi investasi sepanjang Januari-Desember 2014 mencapai Rp463,1 triliun, melewati target yang ditetapkan Rp456,6 triliun atau naik 16,2 persen dari pencapaian pada tahun sebelumnya sebesar Rp398,6 triliun.
Ada pun realisasi investasi pada kuartal IV 2014 mencapai Rp120,4 triliun, terdiri atas penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp41,7 triliun dan penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp78,7 triliun.
Ia juga menambahkan, proyeksi investasi masih dinilai aman karena masih tingginya optimisme investor untuk berinvestasi di Indonesia.