Rabu 21 Jan 2015 17:47 WIB

Kemenhub Tambah Anggaran Rp 20,02 Triliun, Ini Perinciannya

Rep: C87/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan memberikan keterangan pers terkait audit administrasi rute penerbangan di Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (9/1). (Republika/Agung Supriyanto)
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan memberikan keterangan pers terkait audit administrasi rute penerbangan di Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (9/1). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Perhubungan menambah anggaran sekitar Rp 20,02 triliun dalam APBN-P 2015.  Tambahan anggaran tersebut difokuskan pada pembangunan infrastruktur di empat Direktorat Jenderal dan BPSDM di Kemenhub.

Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan, mengatakan secara rinci, Ditjen Perhubungan Darat sebesar Rp 2,042 triliun yang terdiri atas, pembangunan pelabuhan penyebrangan di 65 lokasi sebesar Rp 640 miliar, pengadaan Bus Rapid Transit (BRT) di 1.000 unit di 28 kota sebesar Rp 1,042 triliun. Ditjen Perkeretaapian sebesar Rp 5,490 triliun, terdiri atas, penggarapan infrastruktur perkeretaapian di luar Jawa sebesar Rp 4,719 triliun, pengembangan jalur ganda (doble track) lintas selatan Jawa sebesar Rp 771 miliar.

Ditjen Perhubungan Laut sebesar Rp 11,292 triliun, terdiri atas pengadaan dan pembangunan kapal berbagai jenis termasuk kapal patroli sebesar Rp 3,122 triliun, serta pengembangan pelabuhan di 77 lokasi sebesar Rp 8,17 triliun. Ditjen Perhubungan Udara untuk daerah terdepan, terluar, perbatasan dan lokasi rawan bencana sebesar Rp 1,714 triliun. Serta anggaran untuk BPSDM Kementerian Perhubungan sebesar Rp 428 miliar.

Di sektor laut, Kemenhub bakal memberikan subsidi bagi kapal barang yang dijadwalkan berangkat namun barangnya belum penuh. Sebab, fluktuasi kapal di Indonesia bagian barat dinilai tidak banyak, sedangkan di tengah dan timur lebih banyak. Jonan menganggarkan sekitar Rp 100 miliar untuk memberikan subsidi bagi kapal-kapal tersebut.

“Timur fluktuasinya banyak bukan tidak ada pasokan tapi waktu pasoknya yang sangat lama, harga barangnya gila karena tidak tahu datang lagi kapan barang tersebut. Perintis kasih subsidi, penuh enggak penuh harus berangkat, agar harga barang di wilayah timur turun,” jelas Jonan dalam rapat bersama Badan Anggaran DPR RI di Senayan, Rabu (21/1).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement