Selasa 13 Jan 2015 17:22 WIB

Bank Yudha Fokus Kejar Pasar Pensiunan

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Bank Yudha Bakti
Foto: www.yudhabhakti.co.id
Bank Yudha Bakti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Yudha Bakti Tbk (BBYB) akan fokus mengucurkan kredit kepada pensiunan.

Direktur Utama Michael Hoetabarat mengatakan, dana penawaran saham perdana (IPO) akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan. Artinya, akan digunakan untuk menambah modal kredit utamanya fokus di ceruk pensiunan. Pada 2015, BBYB menargetkan penyaluran kredit Rp 600 miliar.

Melihat ketatnya ceruk kredit pensiunan, Michael tidak lantas mundur teratur. Pasalnya, pihaknya memiliki sejumlah rencana cespleng untuk menarik nasabah.

Pencatatan perdana saham PT Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYB) pada Selasa (13/1) pagi menjadi listing pertama di Bursa Efek Indonesia pada 2015. Pada penawaran saham perdana (IPO), harga saham tersebut langsung meloncat 66,22 persen menjadi Rp 190 dari penawaran perdananya Rp 115 per lembar saham.

Jumlah saham yang ditawarkan kepada publik sebanyak 300 juta lembar atau sebesar 11,93 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp 100 per lembar saham.

Perseroan bisa menghimpun dana Rp 34,5 miliar dari IPO. Total modal dasar Rp 600 miliar dan yang telah ditempatkan dan disetor penuh menjadi sebesar Rp 251,516 miliar.

Selain itu BBYB akan membangun enam mesin ATM di kantor cabang penuh BBYB. BBYB memiliki kantor cabang penuh di sejumlah daerah. ''Di Medan, Palembang, Pekan Baru, Bandung, Surabaya, dan Semarang,'' kata dia, Jakarta, Selasa (13/1) pagi.

Menurut dia, pengadaan ATM akan dilakukan pada bulan depan. Biaya untuk pengadaan sekitar Rp 4 miliar.

BBYB pada 2015 akan melakukan sejumlah strategi. Di antaranya, relokasi kantor pusat dari Pasar Baru ke gedung baru di Pancoran, peluncuran produk baru berbasis teknologi, dan pembentukan cabang spesial pendanaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement