Rabu 17 Dec 2014 17:56 WIB

Pelemahan Rupiah, Pengamat: The Fed, 'Bandar' Paling Diuntungkan

Rep: C87/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
The Federal Reserve Bank of New York (File)
Foto: en.wikipedia.org
The Federal Reserve Bank of New York (File)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar akibat penguatan ekonomi AS dinilai menguntungkan investor. Pelemahan rupiah dan penguatan dolar telah diprediksi para investor dan bankir.

Rupiah melemah tajam di level Rp 12.720 per Rabu (17/12) dibanding Jumat (12/12) yang masih di level Rp 12.432 terhadap dolar.  Pengamat Ekonomi Yanuar Rizki mengatakan pelemahan rupiah merupakah sesuatu yang sudah diproyeksi para investor dan banker.

"Kalau mereka memang menginginkan ini terjadi, investor itikadnya money printing, profit sebesar-besarnya," kata Yanuar saat dihubungi Republika, Rabu (17/12). Menurutnya, pihak asing yang paling diuntungkan adalah The Fed. "Bandarnya The Fed. Ekspektasi keuntungan setinggi-tingginya," imbuhnya.

Dia membenarkan dominasi ekternalitas yang dikendalikan The Fed atau gejala dunia. Namun, gejala itu juga didukung adanya inkonsistensi Indonesia sejak The Fed memberikan sinyal on pada 2007.

"Setiap ditanya saya sudah katakan soal risiko pembiaran bandarnomics, adalah kita tak punya pengendalian arus uang beredar di masa depan” jelasnya.

Menurutnya harus ada konsistensi dalam pengendalian arus uang beredar di masa depan. Dia mencontohkan, saat rupiah menguat terhadap dolar dibawa ke sentimen politik atau domestik, tapi saat melemah justru menyalahkan kondisi global. Menurutnya, dengan berubah-ubah sebenarnya Indonesia tidak serius mengurusi soal menjaga keseimbangan pemain dominan di tangan sendiri atau berdikari.

Namun, Yanuar enggan menyebutkan prediksi pelemahan rupiah. Sebab, angka di ruang publik akan menimbulkan building public perception. Bahkan, dia mengkritik rilis BI yang menyebut angka simulasinya sampai Rp16 ribu.

"Bagi saya, itu paradoks antara bilang jangan panik” tapi building perception keep USD dan saya bilang kalau saya konsisten untuk memetakan saja apa yang selalu saya katakan, yaitu dominasi uang beredar dimana dan dikembalikan kemana," imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement