Senin 08 Dec 2014 17:15 WIB

Menteri BUMN Tetapkan Tambahan Tiga Direksi Pertamina

Rep: C87/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
  Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengikuti Rapat Kerja dengan Komite II DPD RI di Gedung DPD Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (4/12).   (Republika/Agung Supriyanto)
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengikuti Rapat Kerja dengan Komite II DPD RI di Gedung DPD Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (4/12). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menetapkan tiga nama baru menjadi direktur Pertamina di bawah Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto. Dengan tambahan tiga direktur tersebut, total direksi Pertamina menjadi tujuh orang.

Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan tiga nama tersebut yakni Rahmat Hardadi sebagai Direktur Pengolahan, Samsu Alam sebagai Direktur Hulu, serta Dwi Wahyu Daryoto sebagai Direktur Sumber Daya Manusia (SDM).

"Direktur Utama Pertamina telah mengusulkan beberapa nama, untuk hari ini yang saya putuskan tiga direksi untuk membantu bidang hulu, pengembangan SDM dan pengolahan," kata Rini dalam konferensi pers di gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (8/12).

Rini mengatakan sepekan lalu Dirut Pertamina Dwi Soetjipto memberikan laporan tentang operasional Pertamina ke depan termasuk jumlah direksi. Setelah didiskusikan, kata Rini, jumlah direksi tidak memadai. Sebab, banyak aktivitas baru yang akan menjadi program Pertamina.

"Pertamina harus semakin kuat untuk mendukung negara berdaulat di bidang energi," imbuh Rini.

Sebelumnya, tiga direksi telah ditunjuk. Mereka adalah Yenny Andayani sebagai Direktur Energi Baru, Arif Budiman sebagai Direktur Keuangan, serta Ahmad Bambang senagai Direktur Marketing Retail.

Dirut Pertamina Dwi Soetjipto menambahkan dengan penambahan tim baru tersebut, Pertamina akan semakin berjuang untuk pengelolaan ladang-ladang yang habis masa kontraknya. Pertamina juga akan mendorong energi baru dan terbarukan.

"Pertamina harus memerangi mafia migas, meningkatkan akuntabilitas dan transparansi. Transparansi menjadi dasar kita untuk membangun korporasi yang unggul dan memiliki unggulan," ucap Dwi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement