Ahad 30 Nov 2014 06:10 WIB

Orang Kaya Meningkat, Bank Agresif Kejar Nasabah Prioritas

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Petugas bank melayani nasabah calon pembeli Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 011 di Bank BRI Pusat, Jakarta,?Rabu (1/10).(Republika/Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Petugas bank melayani nasabah calon pembeli Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 011 di Bank BRI Pusat, Jakarta,?Rabu (1/10).(Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setidaknya ada 40.450 orang Indonesia yang memiliki akses keuangan lebih dari 1 juta Dollar atau sekitar Rp 11 miliar. Di Indonesia, populasi ini tumbuh 7,3 persen dibandingkan tahun 2013 lalu. 

Direktur Micro and Retail Banking Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan pihaknya kian agresif menggaet nasabah prioritas. Nasabah prioritas Bank Mandiri saat ini mencapai lebih dari 38 ribu nasabah. Hingga Oktober 2014, total dana kelolaan mencapai Rp 132,57 triliun. Dana kelolaan ini naik 47 persen dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. 

Baru-baru ini, Mandiri juga membuat kantor cabang nasabah prioritas di banding. Mendurut Hery, Mandiri melihat potensi yang sangat besar di wilayah Bandung dan sekitarnya untuk menjaring nasabah-nasabah prioritas. Pasalnya, pertumbuhan dana kelolaan di wilayah ini cukup baik. Hingga Oktober 2014, dana kelolaan nasabah prioritas di wilayah Bandung dan sekitarnya mencapai Rp 6,65 triliun. 

”Kami berharap melalui pengembangan jaringan prioritas secara berkesinambungan, bisnis Bank Mandiri di segmen ini dapat tumbuh signifikan di masa datang,” kata Hery.

Kepala Divisi Kartu Kredit BRI Mohammad Helmi mengatakan tahun depan BRI juga akan mengeluarkan produk kartu kredit upper premium. Kartu kredit tanpa batas limit ini akan menyasar nasabah prioritas di BRI. Dari 50 juta nasabah BRI, baru ada 1 juta pengguna kartu kredit. Sejak 2007, kata Helmi BRI sudah mulai menyasar nasabah prioritas dengan menghadirkan berbagai produk meskipun tetap fokus di nasabah UMKM.

Berdasarkan data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), total simpanan per Agustus mencapai Rp 3913 triliun. Ada peningkatan simpanan sebesar Rp 79 triliun segingga jumlah total simpanan dalam katagori di atas Rp 5 miliar mencapai Rp 1750 triliun. Jumlah simpanan ini mencapai 44,72 persen dari total simpanan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement