REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Dana Moneter Internasional pada Rabu memperkirakan bahwa "pertumbuhan kuat" ekonomi Kanada selama tahun lalu akan berlanjut hinggga 2015, namun memperingatkan harga minyak yang lebih rendah bisa menjadi hambatan pada perekonomian.
IMF mengatakan dalam sebuah laporan, ekonomi Kanada diperkirakan tumbuh 2,25 persen selama tahun lalu, didorong oleh ekspor energi. "Pertumbuhan kuat diperkirakan berlanjut sementara menjadi lebih seimbang," katanya.
Percepatan ini kemungkinan akan menyebabkan kenaikan suku bunga pada pertengahan 2015 dari dekat rekor terendah 1,0 persen yang ditetapkan pada 2010, Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) memprediksi dalam laporan terpisah pada Selasa.
Laporan IMF mencatat bahwa minyak mentah Kanada terus mendapatkan pangsa pasar di Amerika Serikat, di tengah beberapa pengurangan kemacetan infrastruktur yang memungkinkan lebih banyak pengiriman.
Namun, "harga minyak yang lebih rendah akan cenderung mendinginkan aktivitas di provinsi-provinsi yang kaya minyak," tambah organisasi.
Dampak harga minyak yang lebih rendah, saat ini di tingkat terendah empat tahun, sebagian akan diimbangi oleh kenaikan di bidang manufaktur.
Pertumbuhan ekonomi AS yang kuat dan potongan harga lebih tipis untuk minyak Kanada yang dijual di Amerika Serikat juga akan memberikan "beberapa dukungan," menurut laporan tersebut.