REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Arus modal asing berpengaruh pada membaiknya defisit transaksi berjalan di triwulan III 2014. Surplus transaksi modal dan finansial mencapai 13,7 miliar dolar AS. Nilai tersebut lebih rendah dibandingkan dengan surplus triwulan II 2014 sebesar 14,3 miliar dolar AS.
“Kepercayaan investor yang masih positif terhadap prospek ekonomi Indonesia mendorong aliran masuk modal asing yang tetap kuat,” kata Gubernur BI, Agus Martowardjojo, dalam siaran persnya, Jumat (14/11).
Surplus transaksi modal dan finansial terutama didukung aliran masuk modal asing dalam bentuk investasi langsung dan penarikan pinjaman luar negeri korporasi. Di sisi lain, aliran masuk investasi portofolio tercatat lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Penurunan tersebut dipengaruhi oleh faktor sentimen, baik yang bersumber dari eksternal maupun domestik. Selain itu, penempatan simpanan swasta domestik di luar negeri juga meningkat. Secara keseluruhan, surplus transaksi modal dan finansial triwulan III 2014 dinilai masih cukup besar dan dapat membiayai sepenuhnya defisit transaksi berjalan.
Berdasarkan data Bank Indonesia, defisit transaksi berjalan pada triwulan III 2014 tercatat sebesar 6,8 miliar dolar AS atau 3,07 persen dari PDB. Angka itu lebih rendah dibandingkan dengan defisit pada triwulan II 2014 yang mencapai 8,7 miliar dolar AS atau 4,06 persen dari PDB dan defisit pada periode yang sama tahun 2013 sebesar 8,6 miliar dolar AS atau 3,89 persen dari PDB.