Sabtu 15 Nov 2014 17:23 WIB

Teknologi Dianggap Investasi Dominan Pembangunan Ekonomi

Teknologi Bioenergi (ilustrasi)
Foto: Reuters
Teknologi Bioenergi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Teknologi dianggap sebagai investasi dominan dalam pembangunan ekonomi pada kancah perekonomian global, kata Rektor Institut Sains dan Teknologi Akprind Yogyakarta Sudarsono.

"Kekayaan sumber daya alam bukan lagi penentu keberhasilan ekonomi suatu bangsa," katanya pada Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi (SNAST) 2014 di Institut Sains dan Teknologi (IST) Akprind Yogyakarta, Sabtu (15/11).

Menurut dia, ketika dunia memasuki millenium ketiga, semua bangsa maju sepakat menyatakan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) merupakan prasyarat dalam meraih kemakmuran.

"Oleh karena itu, membangun masyarakat berbasis pengetahuan sangat diperlukan dalam mendorong terciptanya kemampuan teknologi suatu bangsa," katanya.

Ia mengatakan perguruan tinggi selalu menjadi kawah candradimuka bagi setiap perkembangan sains dan teknologi. Keajaiban sains dan teknologi modern dalam banyak hal lahir dari pergulatan akademisi dan ilmuwan di perguruan tinggi.

"Riset di perguruan tinggi selalu membawa misi bahwa ilmu pengetahuan seyogianya dapat diakses sebanyak mungkin orang dan membawa kebaikan bagi mereka," katanya.

Menurut dia, unsur yang menentukan daya saing bangsa adalah kulitas sumber daya manusia (SDM) dan iptek. Kalau globalisasi dianggap perlombaan, maka yang dilombakan sebenarnya adalah kualitas SDM dan penguasaan iptek.

"Saat ini kita sedang menuju ke arah dunia yang dinamis, yang ditandai oleh brainpower industries and synthesized comparative advantage," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, SDM dan iptek harus diberi prioritas yang tinggi. SDM yang berkualitas adalah yang bersikap maju dan berpikir yang produktif dan profesional.

"Pada SDM seperti kita membangun iptek karena kemampuan iptek bukan hanya tercermin dari peralatan yang dimiliki, melainkan juga kemampuan kreatif dan inovatif dari manusianya," kata Sudarsono.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement