REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, dibuka menguat sebesar 18,18 poin seiring dengan bursa saham di kawasan Asia.
Indeks harga saham gabungan BEI dibuka naik 18,18 poin atau 0,36 persen menjadi 5.019,48. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 4,55 poin (0,54 persen) ke level 851,08.
Analis Samuel Sekuritas Tiesha Narandha Putri di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa bursa saham Asia bergerak menguat, termasuk IHSG BEI merespons penguatan bursa saham Amerika Serikat. "Meningkatnya bursa saham AS itu seiring dengan meningkatnya data kepercayaan konsumen Amerika Serikat yang di atas estimasi," katanya.
Kendati demikian, lanjut dia, penguatan IHSG BEI diperkirakan masih terbatas. Hal itu dikarenakan mencuatnya ketidakpastian kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
"Sebelumnya, pasar mengekspektasi akan terjadi kenaikan pada awal November. Namun, hingga saat ini pemerintah belum memberikan sinyal akan terjadi kenaikan harga," katanya.
Di sisi lain, dia menambahkan bahwa kinerja sebagian perusahaan tercatat atau emiten yang di bawah ekspektasi juga turut menjadi pemberat bagi laju IHSG BEI.
Head of Research Valbury Asia Securities Alfiansyah menambahkan bahwa setelah sentimen politik, sentimen dari laporan keuangan emiten pada kuartal ketiga tahun ini belum memberikan dukungan bagi pergerakan IHSG BEI. "Pasar masih mencemaskan kondisi perekonomian Indonesia yang akan dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah, seperti normalisasi kebijakan the Fed dan isu harga BBM serta perlambatan ekonomi Tiongkok," katanya.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 208,77 poin (0,89 persen) ke 23.729,13, indeks Nikkei naik 190,87 poin (1,22 persen) ke 15.517,35, dan Straits Times menguat 16,56 poin (0,51 persen) ke posisi 3.227,80.