Selasa 28 Oct 2014 23:34 WIB

Jumlah Kelas Menengah Muslim Meningkat, Ini Buktinya

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Agung Sasongko
Asuransi syariah (ilustrasi).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Asuransi syariah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Ketua Umum Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) Adi Pramana mengakui kebenaran lembaga riset yang khusus mengkaji konsumen kelas menengah Indonesia, Center for Middle Class Consumer Studies (CMCS) yang menyebutkan bahwa konsumen kelas menengah Muslim di Indonesia semakin makmur justru semakin religius.

Apalagi, jumlah pendapatan domestik bruto (GDP) yang kini sudah tembus lebih dari 3.000 dolar AS per kapita. Banyaknya pendapatan kelas menengah Muslim ini dilihatnya sebagai prospek dan peluang untuk menggunakan produk asuransi syariah.

“Indikatornya adalah pertumbuhan premi asuransi syariah selama lima sampai enam tahun terakhir diatas 30 persen,” katanya kepada Republika, di Jakarta, Selasa (28/10).

Namun pertumbuhan premi asuransi syariah khusus di tahun ini diakuinya sedikit melambat, yaitu hanya sembilan persen untuk asuransi jiwa. Perlambatan pertumbuhan ini terjadi karena adanya pergantian kepemimpinan presiden Indonesia yang membuat kondisi sektor keuangan perbankan tidak pasti.

Padahal, kata dia, asuransi syariah banyak yang memakai jalur distribusi perbankan. Meski demikian, pihaknya tidak ingin menyia-nyiakan potensi kelas menengah Muslim yang terus bertambah itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement