Rabu 22 Oct 2014 14:42 WIB

Wow, Bahana Securities Bukukan Laba Rp 35 Miliar

Rep: Satya Festiani/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Logo PT Bahana Securities.
Logo PT Bahana Securities.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bahana Securities membukukan laba bersih sebesar Rp 35 miliar untuk periode 1 Januari hingga 30 September. Laba tersebut diperoleh dari total pendapatan sebesar Rp 161,6 miliar. Pendapatan didongkrak oleh pendapatan investment banking sebesar Rp 81,5 miliar. Sisanya berasal dari pendapatan equity dan fixed income brokerage.

Direktur Operasional Bahana Securities Wiwit Gusnawan mengatakan, pendapatan investment banking ditopang oleh bisnis financial advisory. "Kondisi pasar modal yang sepi menyebabkan banyak perusahaan melakukan kajian internal, restrukturasi serta melakukan banyak M&A yang menyebabkan bisnis financial advisory sangat baik di tahun ini," ujar Wiwit dalam konferensi pers, Rabu (22/10).

Sementara itu, aktivitas investment banking terkait capital market terkena imbas yang cukup besar dari kondisi market yang tidak kondusif di 2014. Beberapa mandat transaksi IPO dan emisi obligasi yang telah diperoleh ditunda pelaksanaannya karena klien masih wait and see. Faktor politik dalam negeri menjadi pertimbangan utama market melakukan wait and see.

Wiwit mengatakan, Bahana dapat mempertahankan tingginya Return on Equity (ROE). Bahana mencatatkan ROE pada 2014 sebesar 9 persen. "Kami menjaga ROE dengan me-manage rasio biaya operasional dan pendapatan operasional. Bahana menjaga di level yang sehat," ujarnya. 

Direktur Investment Banking Bahana Securities Feb Sumandar mengatakan, beberapa transaksi capital market yang telah selesai dilakukan hingga September tahun ini antara lain, right issue and placement PT Garuda Indonesia, Tbk sebesar Rp 1,485 triliun, IPO Wika Beton, Tbk senilai Rp 1,207 triliun, daan placement saham treasury PT Telkom Indonesia, Tbk sebesar Rp 2,585 triliun. 

Sementara itu, beberapa transaksi besar aadvisory yang telah diselesaikan Bahana adalah M&A BNI Life sebesar Rp 4,2 triliun, M&A PT Indonesia Asahan Alumunium senilai 550 juta dolar AS, dan M&A Inhealth senilai Rp 1,75 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement