REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) membukukan laba bersih sebesar Rp 136,10 miliar pada semester I 2021. Raihan laba bersih ini didukung oleh penjualan sebesar Rp 6,77 triliun sesuai laporan keuangan hingga 30 Juni 2021.
"Catatan tersebut mencerminkan keberhasilan WIKA untuk tetap mencatatkan kinerja positif di tengah pandemi Covid-19," kata Direktur Utama Perseroan, Agung Budi Waskito, dalam keterangannya dikutip Republika.co.id, Kamis (2/9).
Agung menjelaskan, kontribusi terbesar dari penjualan didapat dari sektor infrastruktur dan gedung. Selanjutnya, penjualan juga disumbang sektor Energy & Industrial Plant dan sektor industri.
Keuangan perseroan saat ini juga berada pada kondisi baik. Hal ini ditunjukkan dengan kas setara kas periode Juni 2021 ini meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu, serta rasio gross gearing dan net gearing masing-masing hanya sebesar 1,58 kali dan 1,13 kali.
"Kondisi ini menunjukkan, WIKA sangat sehat secara keuangan dan masih memiliki ruang yang cukup untuk berpartisipasi pada proyek-proyek infrastruktur strategis yang menjadi fokus pembangunan oleh Pemerintah," terang Agung.
Sejalan dengan itu, hingga Juli 2021, WIKA tercatat memperoleh kontrak baru sebesar Rp 11,96 triliun, naik 168 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Capaian ini kemudian menambah order book menjadi Rp 78,57 triliun.
"Catatan ini semakin membangun keyakinan kami untuk dapat terus bertahan melalui pandemi ini dan kembali bangkit menghasilkan kinerja terbaiknya," ujar Agung.
Sepanjang Semester I 2021, perseroan juga menunjukkan komitmen yang kuat dari sisi operasi dengan mengejar penyelesaian sejumlah proyek, antara lain Bendungan Kuningan, Bendungan Bendo serta Jalan Tol Serang – Panimbang Seksi I. Proyek-proyek tersebut dijadwalkan untuk selesai dan diresmikan pada semester II 2021.
Menurut Agung, manajemen perseroan akan terus berupaya untuk menjaga kondisi keuangan WIKA tetap sehat, sehingga proyek-proyek yang telah dipercayakan dapat dituntaskan dengan baik. Upaya ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat dari sisi profitabilitas untuk perusahaan serta kemanfaatan untuk masyarakat luas.
Untuk mendongkrak kinerja tahun ini, WIKA juga terus memperluas pangsa pasar di luar negeri. Agung mengatakan beberapa negara yang menjadi tujuan ekspansi antara lain berada di kawasan Afrika dan Uni Emirat Arab (UEA).
"Perseroan tengah membidik beberapa proyek di sejumlah negara Afrika seperti Tanzania dan Abu Dhabi di Uni Emirat, untuk negara-negara lain sedang dalam kajian seperti Arab Saudi," kata Agung.
Saat ini, Agung menjelaskan, WIKA telah operasi di delapan negara seperti Timor Leste, Malaysia, Philipina, Taiwan, Dubai, Aljazair, Republik Niger. Terakhir, WIKA juga menggarap Multipurpose Sport Complex di Solomon yang disiapkan untuk turnamen antar negara Pasifik 2023.
Menurut Agung, WIKA Group gencar mendorong ekspor produk-produk industrinya memasuki pasar mancanegara selain proyek yang saat ini tengah berjalan. WIKA memfokuskan diri pada pasar-pasar internasional yang telah dikuasai oleh WIKA. Sejauh ini WIKA telah merambah pasar konstruksi di Afrika, Asia Tenggara, pasifik dan telah memasuki pasar Timur Tengah.
Hingga menjelang akhir Juni 2021, Agung mengungkapkan, WIKA belum menggenggam kontrak baru di luar negeri. Meski demikian, WIKA masih mengikuti tender di beberapa negara seperti Filipina dan UEA, serta penjajakan ke Vietnam yang nilainya kurang lebih sekitar Rp 3 triliun. Sepanjang 2021, WIKA menargetkan untuk memperoleh kontrak baru sebesar Rp 40,12 triliun dengan target perolehan kontrak di tangan (order book) sebesar Rp 115,02 triliun.